Putiba (Puisi Tiga Bait)
Sepuluh Juli Tahun Naga
Selembar daun tanjung gugur dan melayang
Mampir ke anak rambutmu yang legam nan panjang
Kupungut seraya kuelus rambutmu, engkau mengerang
Di deras air matamu,
Aku hanya bisa diam, membisu
kupejamkan mata kutilik hatiku
Sepuluh Juli di tahun Naga
Kupersembahkan pada Khalik jiwa serta raga
Meninggalkanmu, konon si tulang iga
Rindu Kamu
Kesalku tak hendak hilang jua
Bukan kesal padamu, bukan padanya, apalagi pada mereka
Ini hanya padaku saja
Makan kutak bernafsu
Tidur kutak nyenyak, bayangmu tak berlalu
"Lagi apa?", hanya pesan itu selalu kutunggu
Andai bisa kuganti nama hari;
Sabtu menjadi Rindu, Minggu menjadi Kamu
Kan kutulis Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Rindu Kamu
***
Dua putiba di atas merupakan karya penulis yang masuk dalam Kitab Putiba bertajuk "Resital Musim" 2022 yang mengusung tema "Kalender".
Buku ini berisi kumpulan atau antologi karya dari 92 penulis Komunitas Putiba Indonesia.
Prolog kitab Putiba ini adalah seorang sastrawan nasional dan biografer ternama, Eka Budianta.
Semua putiba dalam kitab ini dikurasi oleh Tengsoe Tjahjono; penggagas pentigraf, putiba dan tatika.
Kitab ini terbit di medio Oktober 2022, sebagai aksi turut memperingati bulan Bahasa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H