Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Guru Menjadi Sosok Ibu di Mata Siswa

26 November 2022   03:00 Diperbarui: 26 November 2022   14:14 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejutan hari ketiga | dok. pribadi 

Kau begitu sempurna, di mataku kau begitu indah 
Kau membuat diriku, akan selalu memujamu
Di setiap langkahku, kukan selalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu

Petikan bait awal lagu Andra and the BackBond bertajuk "Sempurna" di atas terdengar merdu dan gegap gempita memenuhi aula Kampus Ursulin Cor Jesu Malang pada perayaan Hari Guru Nasional tanggal 25 November 2022.

Performance kelas 9| dok. pribadi 
Performance kelas 9| dok. pribadi 

Sebuah lagu persembahan pengurus OSIS diikuti oleh seluruh siswa menggetarkan dada saya dan tak mampu membendung tangis haru yang menetes dari pelupuk mata ini. Beruntung masker saya berwarna gelap, hingga tersamar dan nyaris tak terlihat.

Tangan-tangan mereka dengan kompak dan serentak melambai ke kanan dan ke kiri sembari menyalakan flashlight HP. Nyalanya berpendar-pendar seperti kunang-kunang.

Performance kelas 8 | dok. pribadi
Performance kelas 8 | dok. pribadi

Semarak performance perwakilan tiap jenjang kelas ini ditutup dengan haru biru diiringi ucapan yang menyejukkan, "Selamat Hari Guru Bapak Ibu Guruku Tercinta" disertai kalimat pesan bagi kami para guru yang menurut mereka keramat "Mohon tidak memberikan tugas yang sulit-sulit dan banyak, melainkan berikanlah tugas yang banyak tetapi ringan-ringan"

Kejutan Selama Tiga Hari Berturut-turut

Sejak Rabu, H-2 sebelum peringatan Hari Guru Nasional, Jumat, 25 November 2022; saya mendapatkan kejutan setiap hari

Di papan tulis atau whiteboard di ruangan saya tertulis ucapan-ucapan yang mengandung bawang atau mengandung haru atau membuat saya mbrebes mili (menitikkan air mata : bahasa Jawa).

Kejutan hari pertama | dok. pribadi 
Kejutan hari pertama | dok. pribadi 

Hari pertama, Rabu, 23 November 2022 ketika masuk ruang perpustakaan tempat kerja saya, di whiteboard terdapat tulisan di pojok kiri atas yang berbunyi, "Anaknya Bu Yayuk" disertai tiga tanda tangan di bawahnya. 

Saya benar-benar kaget dan terharu, air mata pun tak sadar menetes tanpa diminta dan ini membuat saya melow sepanjang hari sekaligus menjadi mood booster bagi saya yang akhir-akhir ini agak kurang sehat.

Kejutan hari kedua | dok. pribadi 
Kejutan hari kedua | dok. pribadi 

Hari kedua, Kamis, 24 November 2022 saya dapati tanda tangan bertambah satu berhias gambar wajah wanita dan tulisan di papan bertambah, satu tanpa callout, tiga dalam callout yang berbunyi:

  • Saya keep novel Sesuk-Tere ya Bu (Putri)
  • Bu Yayuk semangat terus ya!! + gambar hati
  • Selamat Hari Guru ya Bu Yayuk tercintah + gambar hati
  • Aku semangat ke perpus kalau ada Bu Yayuk <3

Ketika membaca sambil mengabadikan tulisan ini saya tak dapat lagi membendung tangis. Betapa diri saya ternyata begitu berarti bagi anak-anak ini.

Performance kelas 7 | dok. pribadi 
Performance kelas 7 | dok. pribadi 

Hari ketiga, Jumat, 25 November 2022, tepat hari H pelaksanaan perayaan Hari Guru Nasional, kami mengawali kegiatan dengan misa atau ibadah bersama di Kapel Cor Jesu. 

Setelah misa syukur dilanjutkan dengan performance para siswa di aula. Semua kegiatan berjalan sangat baik dan lancar, semua guru mendapatkan kejutan yang luar biasa dari semua siswa.

Kejutan istimewa saya terima setelah kembali ke ruang perpustakaan. Whiteboard semakin penuh tulisan dan tanda tangan. 

Kejutan hari ketiga | dok. pribadi 
Kejutan hari ketiga | dok. pribadi 

Saya semakin tak kuasa menahan haru dan bahagia. Kalimat "I Love You Bu Yayuk" begitu banyak dan terdapat satu yang ditulis dengan sangat besar "We + gambar hati + U Bu Yayuk".

Sebagai Guru Sekaligus sebagai Ibu di Sekolah

Pada coretan-coretan para siswa di puncak peringatan Hari Guru Nasional ini, tampak terdapat tiga kalimat yang menggambarkan saya sebagai sosok Ibu di mata mereka. Beberapa gambaran ini terlihat dalam kalimat:

  • Anaknya Bu Yayuk
  • Terima kasih sudah menjadi ibu kami di sini + gambar hati
  • The best Mom + gambar hati + ever in school

Jujurly (jujur saja), saya merasa ada sesuatu yang bergerak-gerak dalam dada saya, apakah ada kupu-kupu di dalamnya? Jantung saya berdegup kencang. Saya pun gemetar. Apakah saya halu karena overthinking ?

Sempat saya juga meyakinkan diri apakah saya sedang kelaparan. Ah, tidak mungkin, karena saya sudah sarapan cukup kenyang ditambah segelas teh panas sisa dari teh yang saya buat untuk satu siswa saya yang tadi hampir pingsan. 

Saya mulai menghitung mundur setiap jengkal peristiwa yang saya alami bersama siswa-siswi saya ini. Memang tidak semua siswa, namun siapapun mereka yang menuliskan ini pasti yang selama ini sangat akrab dengan perpustakaan dan saya.

Serbuan yang menggembirakan | Foto : Audrey
Serbuan yang menggembirakan | Foto : Audrey

Saya di Mata Siswa

Dalam beberapa percakapan dengan beberapa siswa, saya beranikan diri untuk bertanya tentang apa yang telah saya lakukan selama ini sehingga menggambarkan saya sebagai sosok Ibu bagi mereka.

Menurut beberapa siswa, saya pribadi yang:

  • Sabar, menjadi pendengar yang baik dan asyik diajak curhat, tidak ember dan selalu support.
  • Baik hati, tidak pernah menolak jika dimintai bantuan, seperti: ketika tidak dijemput dipesankan ojol kadang diantar, ketika tidak bawa bekal diberi makanan, ketika uang angkot kurang malah diberi dan dilebihkan, ketika buku tulis rusak dibetulkan bahkan dihadiahi sampul plastik dan begitu banyak ketika ketika lainnya.
  • Lucu dan tidak baperan
  • Berbelas kasih, memperlakukan semua siswa sama tanpa pilih-pilih 
  • Keibuan, peka jika ada sakit atau dalam kelemahan 

Saya terperangah mendengarkan pendapat mereka ini. Bahkan hal-hal yang tidak pernah saya ingat satu per satu menjadi sebuah peristiwa yang melekat dalam hati mereka pribadi lepas pribadi. 

Momen ini menjadi peristiwa istimewa yang takkan pernah saya lupakan sepanjang hayat. Artinya dengan ungkapan mereka yang tulus yang divisualisasikan dalam rangkaian coretan di papan tulis merupakan bukti  bahwa saya diterima bahkan saya dianggap sebagai ibu mereka sendiri di sekolah ini. Itu sebuah penghargaan tersendiri yang istimewa bagi seorang saya.

Siswa Saya Anak Saya juga

Seorang Ibu pasti akan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Seorang Ibu selalu berjiwa melayani, melindungi, dan mengayomi, menjadi teladan, berdaya juang dan tahan uji. Di balik teguran atau amarahnya terkandung sebentuk cinta dan kasih sayang untuk anak-anaknya.

Sama halnya mereka menganggap saya sebagai Ibu mereka di sekolah, saya pun selalu menganggap mereka anak-anak saya sendiri. Apapun yang saya lakukan sama halnya dengan yang saya lakukan pada anak-anak saya di rumah. Tentunya dalam jalur yang benar, tidak menyimpang dan dalam batas-batas kewajaran. Tidak ada maksud atau tendensi tertentu. Jika salah ditegur, dinasehati, dan diarahkan, jika dalam masalah dikuatkan dan jika berprestasi diberikan apresiasi dan support.

Sebagai orang tua, saya juga selalu mengharapkan anak-anak saya juga diperlakukan dengan baik oleh gurunya atau siapapun yang mereka temui. Inilah salah satu dasar dari apa yang saya lakukan pada siswa saya selama ini. 

Saya selalu yakin jika saya memperlakukan siapa saja dengan baik, saya beserta keluarga pun akan diperlakukan dengan baik pula; oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja.

Nasehat dan Wasiat Santa Angela Merici

Menjadi hal yang sangat penting bagi saya sebagai seorang Serviam adalah bahwa dasar spiritualitas dari apa yang saya lakukan selama ini adalah dijiwai oleh nasehat dan wasiat dari Santa Angela Merici.

Santa Angela Merici  merupakan pendiri Kompani Santa Ursula yang menjadi pelindung dari seluruh sekolah Ursulin di Indonesia, termasuk Kampus Ursulin Cor Jesu Malang ini.

Santa Angela Merici lahir di Dezensano, dekat Danau Garda, Italia Utara pada tahun 1474, wafat di Brescia pada tanggal 27 Januari 1540 dan dinobatkan sebagai santa pada 24 Mei 1807. 

Kutipan dari Nasehat dan Nasehat Santa Angela yang menjadi dasar spiritualitas pelayanan saya pada siswa saya adalah:

Santa Angela Merici pendiri Kompani Santa Ursula | Mirifica.net
Santa Angela Merici pendiri Kompani Santa Ursula | Mirifica.net

Nasehat 8:1-2
“Cintailah semua puteri Anda tanpa pilih kasih karena mereka semuanya anak Allah dan Anda tidak tahu apa yang Dia rencanakan bagi mereka semua.”

Warisan 3: 1-3
"Saya mohon kepada Anda usahakanlah membimbing mereka dengan kasih sayang dan kehalusan serta kebaikan. Jangan menguasai atau memperlakukan mereka secara kasar. Usahakanlah selalu supaya bersikap lembut.”

Itulah yang menguatkan saya menjadi seorang guru (semua orang adalah guru) sekaligus menjadi seorang ibu bagi siswa siswi saya. 

Saya selalu berdoa agar anak-anak saya semuanya menjadi orang yang berguna di masa mendatang, sehingga melalui mereka kelak lahir dan tumbuh kembali generasi-generasi yang baik, seterusnya sampai akhir zaman. Amin.

Tanda cinta di Hari Guru Nasional 2022 | dok. pribadi 
Tanda cinta di Hari Guru Nasional 2022 | dok. pribadi 

Selamat Hari Guru ke-77
Selamat Pesta Kompania Santa Ursula ke-487

Salam Kasih (Yy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun