Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Awet Muda di Usia Jelita: Jelang Lima Puluh Tahun

21 November 2022   00:00 Diperbarui: 23 November 2022   03:35 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya di Mata Teman Dekat 

Teman-teman mengenal saya sebagai pribadi yang santai atau easy going, renyah (kalau ramah terlalu bagus), supel, gembira dan apa adanya. Mungkin berbeda cerita dengan orang yang melihat saya untuk pertama kalinya. Pasti mempunyai pendapat berbeda dengan yang sudah saya sebutkan.

Bagi orang yang mengenal saya pasti tahu bagaimana saya sebenarnya. Ada yang bilang saya ini terlalu sabar. Ada lagi yang berpendapat saya tidak pernah terlihat sangat sedih meskipun tertimpa musibah atau selalu gembira dalam menghadapi segala situasi. 

Selalu gembira | dok. pribadi 
Selalu gembira | dok. pribadi 

Selera humor saya terlalu tinggi sehingga orang tidak pernah tahu kapan saya merasa menderita dan sedih. 

Sahabat saya juga mengatakan bahwa saya jarang terlihat panik ketika kehilangan sesuatu atau menghadapi masalah pelik. Mereka berpendapat saya terlalu tenang dan cenderung terlalu cuek.

Awet Muda di Usia Jelita 

Di usia jelita seperti saya, sering muncul perasaan diri sudah menua. Hal ini tak dapat dipungkiri karena banyak hal sudah mulai berkurang, terlebih daya ingat dan tenaga. Takut? Enggaklah, toh lambat laun akan kita tiba pada waktunya untuk meniup lilin ulang tahun yang ke-50 jika Tuhan memberi kesempatan.

Ada beberapa hal yang saya anggap mampu membuat kita tetap energik dan awet muda, antara lain seperti:

Berpikir positif. Berpikir positif ala saya adalah dengan selalu tersenyum dan gembira, selalu berbuat kebaikan pada siapapun dan di manapun, memberi tanpa mengharapkan imbalan, selalu bersyukur dalam segala kondisi serta selalu ikhlas jika harus kehilangan apapun yang kita sayangi dan menerima apa adanya segala bentuk tekanan dari pihak lain. Dengan berpikir positif, kita membuang energi negatif yang cenderung menguasai diri kita.

Mengendalikan diri. Mengendalikan diri tidak hanya mengandalkan emosi tetapi juga mengendalikan pola makan. Hal ini tidak mudah karena semakin menua banyak makanan yang mulai dikurangi demi kesehatan. Beberapa orang belajar mengendalikan diri dengan berpuasa dan mati raga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun