Setelah pembeli lain berlalu, kuberanikan diri mengajak Ibu yang menjual permen gula itu ngobrol.
"Saya pesan sepuluh gulali dan emputnya juga ya Bu, obat rindu pada gulali dan emput Mbok Ni yang jualan di sekolah SDN Bhineka V dua puluh tahunan lalu. Orangnya baik sekali, sering memberi bonus kerupuk dan brem", ucapku pada Ibu yang meracik permen gula di depanku.Â
"Oh Mbok Ni yang jualannya disunggi itu ya Mas?, Itu Ibuk saya. Beliau sudah meninggal karena sakit tua. Sejak Ibuk meninggal, saya keluar kerja dari Playwood Batam, pulang dan meneruskan jualan gulali ini," Ibu yang mengaku bernama Isna itu bercerita panjang lebar sambil memilin gulali gula aren itu hingga stik kesepuluh yang kupesan.
Sore, hujan 14 November 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H