Seiring berjalannya waktu bahasa Indonesia berkembang kian pesat melebihi bahasa Melayu sebagai bahasa induknya. Dilansir di laman kemendikbud.co.id bahasa Indonesia memiliki keunggulan historis, hukum, dan linguistik. Bahkan di tingkat internasional, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara dan persebarannya telah mencakup 47 negara di seluruh dunia. (08/04/2022)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah membuktikan bahwa layanan kebahasaan dan kesastraan yang telah diberikan semakin berkualitas dan telah memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengikuti perkembangan zaman serta teknologi dengan meluncurkan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V pada 16 Agustus 2022 yang lalu. EYD Edisi V ini ditetapkan bertepatan dengan 50 tahun penetapan EYD, yaitu 16 Agustus 1972.
Perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu yang kian pesat sangat memengaruhi komunikasi verbal di tengah masyarakat yang semakin terbuka dan luas. Penggunaan bahasa pergaulan sehari-hari yang kaya dan variatif juga dirasa sangat merakyat dan layak diapresiasi positif. Pengayaan kosa kata bahasa Indonesia berasal dari sekian ratus daerah dan suku yang berada di Indonesia bahkan tak sedikit menyerap istilah dari bahasa asing yang familiar di kalangan masyarakat. Fakta unik yang penulis temui di EYD Edisi V ini adalah munculnya beberapa kata serapan dari bahasa Korea.
Hallyu atau “Korean Wave”
Hallyu atau dikenal dengan “Korean Wave” adalah sebuah istilah yang merujuk pada tersebarnya budaya pop Korea secara global di berbagai negara di seluruh dunia. Secara umum “Korean Wave” memicu banyak orang-orang di negara lain untuk mempelajari bahasa Korea dan kebudayaan Korea. (wikipedia.org). Fenomena Hallyu yang dijumpai di Indonesia berdampak dahsyat dalam keseharian hidup generasi milenial dan kaum gen Z. Antusiasme masyarakat milenial terhadap fenomena ini disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi yang masif.
Para fans berat budaya Korea mengimplimentasikannya dalam hidup keseharian mereka dan akhirnya khalayak mulai menerima dan menikmatinya. Tak hanya musik (KPop) dan artisnya yang melekat di hati gen Y dan gen Z, namun drama (KDrama), fashion, skincare, makanan, hingga bahasanya sudah menjadi gaya dan style sehari-hari.
Apa saja sih kata serapan dari bahasa Korea yang masuk KBBI?
Fenomena Hallyu pada bahasa Indonesia tertuang dalam resminya beberapa kosakata Bahasa Korea yang masuk dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kosakata ini dinilai memenuhi kriteria unik, euforik sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, tidak berkonotasi negatif dan familiar atau sering digunakan dalam pergaulan sehari-hari.
Berikut ini adalah kosakata yang diserap dari bahasa Korea yang seringkali kita dengar dan kita sebut dan masuk dalam KBBI :
Oppa, dapat digunakan sebagai panggilan dari perempuan kepada laki-laki yang lebih tua. Sering dipakai untuk memanggil kakak, teman atau kekasih atau tepatnya pada orang yang telah akrab atau sudah saling mengenal dalam waktu yang cukup lama.
Manhwa, memiliki arti komik khas Korea. Kata manhwa dalam bahasa Korea maknanya adalah komik.
Hanbok, merupakan baju tradisional Korea yang terdiri dari atasan berlengan panjang dengan kerah V dan kemudian diikat dengan pita dan dikombinasikan dengan rok panjang. Untuk perempuan, pakaian ini berpotongan lebar di bagian bawah. Sedangkan, para laki-laki biasa memadukannya dengan celana panjang.
Mukbang, siapa yang tidak mengenal kata ini? Kata ini berasal dari kata 'Mokbang'. Mokbang sendiri adalah video siaran yang menampilkan seseorang yang memakan banyak makanan. Video ini sangat menarik karena menampilkan seseorang yang makan dengan porsi besar dan tidak tanggung-tanggung dengan memunculkan sensasi nikmat melalui bunyi kunyahan makanan tersebut, seperti bunyi kres, kriuk serta suara ketika menyeruput minuman dan juga suara orang yang kepedesan.
Kimci, salah satu makanan khas asal Korea Selatan yang disajikan berupa acar yang pedas dari sayuran. Sayuran khas Korea antara lain adalah kubis dan lobak.
Bulgogi, merupakan olahan daging panggang atau goreng yang sangat populer. Bulgogi berbahan dasar daging yang dibumbui dengan kecap asin, gula, dan rempah-rempah.
Bingsu, merupakan minuman segar berupa es serut menyerupai salju yang diberi topping beraneka macam seperti sirup gula, aneka buah, kacang merah, dan lain sebagainya.
Bimbimbab, makanan khas yang terdiri dari nasi, daging, sayuran, disertai bumbu yang dicampur dan dilengkapi dengan telur mentah atau pun matang.
Gocujang, sering digunakan sebagai bumbu masakan di Korea. Gocujang berbentuk pasta yang dibuat dari campuran bubuk cabai, tepung beras ketan, tepung kedelai yang difermentasi, dan garam.
Mandu, salah satu menu makanan khas Korea yang merupakan pangsit khas Korea dan dihidangkan dengan tofu.
Nah, itulah sepuluh kosa kata serapan dari bahasa Korea yang sudah resmi diakui dan terdapat di KBBI. Kini kita tak akan ragu lagi mengucapkan atau menuliskan kata-kata tersebut dalam aktivitas kita setiap hari.
Asyik juga kalau kita punya bahasa yang dapat menyerap kata dari bahasa asing favorit kita. Dan jika diperhatikan serapan Bahasa Korea yang resmi dalam KBBI EYD V lebih banyak kosa kata yang artinya makanan. Jadi lapar nih…
Bahasa Indonesia kian gaul ya. Selain daripada itu hal ini merupakan bukti bahwa bahasa Indonesia semakin adaptif, responsif dan akomodatif di mana kita dapat mengekspresikan pemikiran, ide, dan perasaan dengan lebih tertib, baik, dan terarah. Peringatan Bulan Bahasa 2022 dan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober lalu juga merupakan peringatan dan tanda bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan; bahasa Ibu yang patut kita banggakan sampai akhir hayat.
Salam satu nusa, satu bangsa, satu bahasa; Indonesia! (Yy)