Masa pandemi Covid-19 yang mendera bangsa dan dunia sejak triwulan pertama 2020 menjadi masa peralihan teknologi di berbagai sektor. Terdapat akselerasi yang luar biasa dalam pemanfaatan teknologi digital di berbagai bidang.
Pandemi memaksa segala sisi kehidupan beralih ke dunia digital yang praktis, cepat dan efektif. Demikian juga dengan televisi yang sejak booming-nya internet sebagai media yang memudahkan segala aktivitas manusia, mulai tidak dilirik apalagi ditonton.Â
Dilansir melalui media antaranews.com Perusahaan riset Nielsen mengumumkan hasil pengukuran fase pertama jumlah penonton televisi (TV) analog maupun digital yang naik dari 58,9 juta penonton menjadi 96 juta penonton hingga bulan Juli 2022, atau naik sekitar 70-an persen. [21/07/22].
Meskipun demikian tak dapat dipungkiri bahwa manusia milenial lebih cenderung tidak lagi menggunakan TV. Kecenderungan ini akan berlangsung terus bahkan mungkin beberapa waktu ke depan tidak akan menggunakan TV sama sekali. Hanya beberapa kalangan saja yang akan memanfaatkan media TV ini.
ALASAN TV TAK LAGI MENARIKÂ
Bergesernya teknologi menjadi teknologi digital membuat tayangan TV tidak lagi menarik. Tawaran tayangan yang lebih cepat, efektif dan menyenangkan terbuka lebar di dunia internet; tidak hanya informasi atau berita terkini tetapi juga acara-acara yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan pengguna berbagai genre dan usia tanpa lagi memindah mindah manual saluran TV melalui remote.Â
Beberapa alasan saya pribadi dan keluarga tidak menonton TV, antara lain adalah :
- Tayangan TV tak lagi mempunyai bobot yang baik, khususnya sinetron-sinetron Indonesia yang monoton, tidak mendidik dan berputar-putar alur ceritanya atau bahasa Jawanya mbulet.
- Tidak produktif karena penonton fanatik akan menjadi sia-sia waktunya hanya untuk menunggu tayangan favorit mereka, ditambah lagi iklan yang muncul berulang-ulang melebihi durasi tayangan acara inti itu sendiri.
- Sudah ada media terbuka yang lebih cepat, efektif dan menyenangkan dengan berselancar di dunia internet (YouTube,dan lain-lain) melalui HP atau gadget yang mendukung.
- Lebih baik kumpul-kumpul dengan keluarga; jalan-jalan atau healing atau mengerjakan hal-hal penting di rumah bersama keluarga.
Nah, hal-hal inilah yang bagi saya dan keluarga merasa TV tak lagi menarik dan menjadi hal penting. Tetapi kembali lagi, setiap pribadi mempunyai pendapat yang berbeda. Yang terpenting adalah segala sesuatu dapat berjalan aman terkendali baik ada TV maupun tidak.
BISA DAN BIASA TANPA TVÂ
Pada akhirnya ketika keempat point dalam ulasan di atas menjadi alasan saya dan keluarga tidak lagi tertarik menggunakan TV, maka lambat laun kami juga bisa tanpa TV.Â