Awal bulan November, tepatnya per 2 November 2022, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi menghentikan siaran TV analog atau analog switch off (ASO) di wilayah Jabodetabek. Selanjutnya masyarakat hanya dapat menonton siaran TV digital.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, Menkominfo Johnny G. Plate serta para direktur televisi di Indonesia sepakat melakukan penghentian TV analog dan beralih ke TV digital sebagai upaya untuk mengembangkan perekonomian digital.
Kebijakan yang masih saja menuai pro dan kontra ini diabaikan oleh sebagian masyarakat yang sudah tidak lagi bergantung pada siaran televisi. Sejak teknologi informasi dalam genggaman; HP, netbook, notebook menjadi pilihan untuk berselancar di internet termasuk streaming siaran televisi.
Setahun terakhir keluarga saya tidak lagi menyaksikan siaran televisi. Sejak televisi layar datar tua milik kami tersambar petir dan wacana kebijakan peralihan TV analog ke TV digital mulai menggelinding, membuat kami memutuskan untuk tidak membeli pesawat televisi dan tak lagi menonton siaran televisi. Sebenarnya kasihan pada ibu saya yang tengah sayang-sayangnya menonton sinetron yang berating tinggi waktu itu.
Mengapa tidak beli TV baru, kan banyak smart TV yang sangat mendukung teknologi digital?
Menurut saya jika ada dana lebih ya baik juga beli pesawat televisi, namun menurut hemat saya tidak terlalu penting juga. Semua dapat diatasi secara smart dengan menggunakan media HP, notebook ataupun netbook.
TV MULAI DITINGGALKANÂ
Teknologi informasi dan digital semakin berkembang pesat. Manusia modern mulai bergeser memanfaatkan kecanggihan teknologi dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya tidak praktis, termasuk menonton melalui media televisi.
Perilaku generasi milenial mulai bergeser pada dunia digitalisasi teknologi dalam genggaman. Melalui telepon genggam informasi dapat diakses di mana-mana, termasuk siaran televisi yang dapat disaksikan secara streaming.