Pulau Buru, hmmmm, ada yang tahu gak sih?
Kalau yang pernah baca novel dari Pramoedya Ananta Toer biasanya sih tahu. Meskipun kalau ditanya, jawabnya "Ooo itu, pulau yang untuk pengasingan TAPOL (Tahanan Politik) PKI". Syeedih memang dengar jawaban itu, tapi memang benar sih heuheuheu.
Pulau Buru adalah Pulau di Timur Indonesia, yang termasuk dalam provinsi Maluku. Sobat bisa lihat di Peta, yang dekat dengan pulau Ambon. Ditengah-tengah ada danau yang disebut sebagai Danau Rana dan ada sungai besar yang disebut sungai Waeapo.
Setelah sobat sampai di Namlea sekitar pukul 04.00 pagi. Langsung saja cari ojek yang sudah menunggu di depan pintu keluar pelabuhan. Bilang saja ke Bang ojek untuk dicarikan penginapan yang murah di kota Namlea.
Perjalanan dari pelabuhan ke kota Namlea kurang lebih 2-3 km. Sepanjang perjalanan sobat coba rasakan udara yang sobat hirup, pasti suegerrrr sekali! Udaranya sedikit beraroma minyak kayu putih. Di kiri dan kanan bahkan sepanjang hamparan luas yang masih jarang ada bangunannya itu ditumbuhi tanaman minyak kayu putih. Itulah sebabnya daerah kami sering disebut sebagai penghasil minyak kayu putih.
Dari kota Namlea, untuk berkeliling menikmati keindahan alam pulau Buru tidaklah jauh, sobat bisa memulainya dari pantai kecil yaitu Talaga Beach yang masih ada di sekitar kota. Pohon cemara yang teduh dan disediakan gazebo alami yang menghadap pantai jernih dengan pasir putih dan bersih dari sampah.. Beuh! Fix rasanya pasti ingin berlama-lama (tiba-tiba lihat ada yang lagi berpasangan. :( Yok pulang-pulang). Pantai ini juga sering digunakan untuk kemah kecil-kecilan.
Seperti daerah timur lainnya, pantai di Pulau Buru juga sangat indah. Laut yang jernih dan pasir putih yang halus merupakan ciri khas pantai di timur Indonesia. Pantai di timur Indonesia memang sudah menjadi ikon tersendiri *sombong dulu lah 😁
Setiap desa terdapat pantainya sendiri, jadi sobat tinggal pilih ingin singgah dimana, namun biasanya yang jadi pantai primadona adalah pantai Jikumerasa. Dipantai ini juga terdapat hilir sungai yang airnya jernih ngets (baca : banget *bahasa kekinian)(foto sungainya di gambar ke dua dari 2 foto di bawah ini).
Perjalanan masih berlanjut, di pantai-pantai selanjutnya sobat akan menemukan pantai berpasir hitam, pantai berkerikil bulat kecil, dan pantai berkerikil bulat besar namun semuanya tetap jernih airnya.. Banyak sekali kalau diceritain, blm termasuk sabana, bukit, dam di teluk Bara dll. Namun sangat disayangkan saat ini penulis tidak memiliki dokumentasinya. Wes lah, Silahkan sobat explore sendiri ya :D
Selanjutnya ke arah sebaliknya dari pulau ini, melalui jalur darat satu-satunya yaitu lintas unit-Namlea. Di pertengahan jalan nanti sobat akan menemukan desa yang terdapat di kawasan tanaman bakau. Ditengah-tengah tanaman bakau tersebut juga sudah dibuatkan jalur bahkan sampai ke tengah laut ke keramba milik masyarakat. Untuk menikmati keindahan bakau, dengan biaya hanya 10k saja.