Selain pendidikan formal di sekolah, keluarga dan masyarakat juga memiliki peran dalam menjalankan pendidikan yang mengintegrasikan 'imtaq' dan 'iptek'. Keluarga harus memberikan pendidikan agama yang kuat dan memfasilitasi anak untuk mengembangkan minat dan keterampilan dalam teknologi yang berhubungan dengan pendidikan yang diberikan di sekolah. Masyarakat juga dapat berperan dalam membentuk karakter dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kegiatan sehari-hari.
Dengan mensinergikan 'imtaq' dan 'iptek' pada pendidikan, diharapkan individu akan memiliki ketangguhan karakter dan kemampuan menghadapi tantangan yang ada di era globalisasi ini. Mereka akan memiliki kesadaran moral yang kuat serta mampu memanfaatkan teknologi sebaik-baiknya untuk kebaikan diri dan masyarakat. Bangsa yang memiliki individu berkualitas adalah bangsa yang mampu bersaing dalam era globalisasi yang semakin kompetitif.
Mensinergikan 'imtaq' dan 'iptek' pada pendidikan bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, dengan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, kita dapat mencapai tujuan tersebut. Pendidikan yang mengintegrasikan 'imtaq' dan 'iptek' akan menjadikan individu yang berakhlaq mulia dan mampu bersaing dalam perkembangan teknologi global. Sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila, kita harus bersatu dan menyadari bahwa 'imtaq' dan 'iptek' adalah dua hal yang saling melengkapi, bukan saling bertentangan. Dengan demikian, kita dapat menjadikan pendidikan sebagai landasan untuk membangun bangsa yang kuat dan maju ?!! Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 29 Desember 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H