Oleh. Muhammad Eko Purwanto
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, penggunaan sumber daya digital dalam pendidikan menjadi semakin penting untuk menghasilkan generasi yang tangguh dan cerdas di masa depan. Salah satu Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan, yang proaktif dalam memanfaatkan teknologi ini adalah Yayasan Wakaf Al Muhajirien Jakapermai. Yayasan ini memiliki 10 (sepuluh) sekolah Islam Al Azhar, tersebar di wilayah Jakapermai, Kemang Pratama, dan Grand Wisata. Yayasan ini bertekad untuk mengembangkan metode dan kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan sumber daya digital, sebagai upaya untuk mengembangkan Inovasi Pembelajaran.
Beberapa referensi terkait dengan Inovasi Pembelajaran dari para ahli pendidikan, bisa kita rujuk untuk memahami definisi tentang inovasi pembelajaran berdasarkan penelitian dan pengalaman mereka dalam bidang pendidikan. Pertama, menurut Michael Fullan, dalam bukunya yang berjudul, The New Meaning of Educational Change. Routledge (2001). Beliau mengatakan, "Inovasi pembelajaran adalah penggunaan pemahaman baru mengenai bagaimana orang belajar di dalam proses pendidikan formal dan informal untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan bermakna."
Kemudian, menurut David Thornburg, dalam bukunya, Campfires in cyberspace: Primordial metaphors for learning in the 21st century. Thornburg Center for Space Exploration (2007), menegaskan, "Inovasi pembelajaran adalah mengintegrasikan teknologi, metode pembelajaran, dan desain ruang belajar sehingga Peserta Didik dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran dan membangun pemahaman yang mendalam." Selanjutnya, menurut Roger Schank, dalam bukunya Virtual Learning: A Revolutionary Approach to Building a Highly Skilled Workforce. McGraw-Hill (1997), ia mengatakan "Inovasi pembelajaran adalah merancang pengalaman pembelajaran yang relevan dengan dunia nyata, melibatkan Peserta Didik dalam pemecahan masalah yang autentik, dan memfasilitasi pembelajaran kolaboratif."
Selanjutnya menurut Christensen, C. M., Horn, M. B., & Johnson, C. W., dalam bukunya berjudul, Disrupting Class: How Disruptive Innovation Will Change the Way the World Learns. McGraw-Hill (2008), ia menyatakan "Inovasi pembelajaran adalah menciptakan model pembelajaran yang lebih baru dan terjangkau, dan menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih terlibat yang memungkinkan Peserta Didik untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja dan kehidupan sehari-hari."
Seiring dengan pengertian Inovasi Pendidikan di atas, dan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka penggunaan sumber daya digital dalam dunia pendidikan telah menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Di era digital seperti saat ini, sekolah-sekolah harus mampu menghadirkan sumber daya digital yang handal agar dapat memaksimalkan proses pembelajaran bagi para Peserta Didik. Salah satu sekolah yang telah berhasil mengimplementasikan hal tersebut adalah sekolah-sekolah Islam Al Azhar yang berada di wilayah Jakapermai, Kemang Pratama, dan Grand Wisata.
Sekolah-sekolah Islam Al Azhar ini, telah lama dikenal sebagai sekolah yang menjunjung tinggi kualitas pendidikan dan memberikan pelayanan terbaik bagi Peserta Didiknya. Melalui penggunaan sumber daya digital yang handal, sekolah-sekolah ini mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif bagi Peserta Didik.