Oleh. Muhammad Eko Purwanto
Dalam khasanah keilmuan Teknik Sipil, manajemen proyek merupakan aspek yang sangat penting. Manajemen proyek bertujuan untuk mengoordinasikan dan mengawasi semua aspek yang terlibat dalam proyek, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan dengan efisiensi yang optimal. Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam manajemen proyek adalah swakelola atau in-house management ?!
Manajemen Proyek Swakelola yang dilaksanakan oleh YW Al Muhajirien Jakapermai, meliputi rekonstruksi dan revitalisasi seluruh bangunan sekolah, mulai dari KB-TK, SD, SMP dan SMA Islam Al Azhar di wilayah Jakapermai, wilayah Kemang Pratama, dan wilayah Grand Wisata. Upaya rekonstruksi dan revitalisasi ini dilakukan secara simultan, sehingga YW Al Muhajirien Jakapermai menggunakan manajemen proyek swakelola sebagai alternatif yang lebih efisien dan optimal. Â
Swakelola dapat didefinisikan sebagai pengelolaan proyek yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi sendiri, tanpa melibatkan pihak eksternal. Pekerjaan proyek ini dilakukan secara mandiri, karena yayasan telah memiliki sumber daya dan keahlian yang memadai untuk menggunakan manajemen proyek swakelola ini dengan profesional. Beberapa alasan mengapa YW Al Muhajirien Jakapermai, memilih pendekatan manajemen swakelola ini, antara lain :
Pertama, dengan menggunakan manajemen proyek swakelola, yayasan memiliki kontrol penuh terhadap seluruh tahapan proyek. Pihak yayasan, yang diwakili oleh Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan (PP), dapat secara langsung mengendalikan jadwal, anggaran, dan kualitas pekerjaan. Dengan kebebasan ini, yayasan dapat mengambil keputusan yang cepat dan efektif, tanpa harus tergantung pada pihak eksternal yang mungkin memiliki keterbatasan atau prosedur yang rumit.
Kedua, menggunakan manajemen proyek swakelola dapat memberikan keuntungan keuangan yang signifikan. Ketika yayasan mengelola proyek secara mandiri, maka yayasan dapat menghindari biaya tambahan yang mungkin timbul daripada kontrak dengan pihak ketiga. Yayasan juga dapat memanfaatkan sumber daya internal atau aset yang ada, sehingga mengurangi biaya yang harus dikeluarkan.
Selain itu, manajemen proyek swakelola memungkinkan yayasan dapat membangun, mempertahankan dan mengembangkan keahlian, serta pengetahuan Sumber Daya Insani (SDI) yayasan itu sendiri. Selama pelaksanaan proyek, para profesional Teknik Sipil pada  Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan (PP) YW Al Muhajirien Jakapermai, dapat terlibat secara langsung dan secara aktif dalam pengambilan keputusan dan melaksanakan proyek secara terjadwal. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan Sumber Daya Insani (SDI) Bidang PP dalam mengelola proyek dan juga memperkuat kapasitas internal YW Al Muhajirien itu sendiri.
Namun, penggunaan manajemen proyek swakelola juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kurangnya pengalaman dan keahlian dalam manajemen proyek yang dapat menyebabkan proyek justru tidak efisiensi atau bahkan kegagalan pada proyek yang dilaksanakan. Oleh karena itu, YW Al Muhajirien Jakapermai memilih menggunakan pendekatan swakelola ini, dan memastikan bahwa Bidang PP memiliki tim yang terlatih dan berkualitas tinggi, serta sistem manajemen yang baik.
Jadi, penggunaan manajemen proyek swakelola yang dilaksakan oleh YW Al Muhajirien Jakapermai dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi suatu organisasi.Â
Melalui kontrol yang lebih besar, manfaat keuangan, dan pengembangan keahlian internal, yayasan dapat mencapai tujuan proyeknya secara lebih efektif dan efisien. Namun, tetap harus diingat bahwa keberhasilan manajemen proyek swakelola tergantung pada pengalaman dan keahlian tim yang terlibat dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Merencanakan Proyek
Dalam konteks manajemen proyek swakelola, YW Al Muhajirien Jakapermai dalam hal ini Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan (PP), memiliki peran yang sangat penting dalam merencanakan proyek swakelola yayasan.Â
YW Al Muhajirien Jakapermai seringkali memiliki proyek-proyek pembangunan atau renovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan yang ditingkatkan untuk memberi kenyamanan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan (PP) membantu yayasan untuk menyusun rencana yang efektif dan efisien dalam mengelola proyek-proyek swakelola YW Al Muhajirien Jakapermai.
Dalam merencanakan proyek swakelola yayasan, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Bidang PP adalah melakukan studi dan analisis terhadap kebutuhan, serta harapan yang dimiliki oleh YW Al Muhajirien Jakapermai.Â
Hal ini dapat dilakukan dengan pengumpulan data dan informasi dari berbagai pihak terkait, seperti: Pengurus Yayasan, Kepala-kepala Sekolah, Kepala Bidang, masyarakat, dan para ahli pada Bidang PP sendiri. Dengan demikian, yayasan akan memiliki pemahaman yang jelas tentang proyek yang akan dilaksanakan.
Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana proyek secara detail. Rencana ini meliputi langkah-langkah yang harus diambil dalam melaksanakan proyek mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.Â
Dalam menyusun rencana tersebut, beberapa faktor perlu dipertimbangkan. Misalnya, lokasi proyek, estimasi biaya, manajemen risiko, serta jadwal pelaksanaan. Semua faktor ini penting untuk memastikan bahwa proyek dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh yayasan.
Selanjutnya, sebelum proyek dimulai, yayasan dapat melakukan pemilihan vendor yang tepat untuk melaksanakan bagian-bagian tertentu dalam proyek tersebut. Vendor atau kontraktor yang tepat akan memiliki keahlian dan pengalaman yang sesuai dengan jenis proyek yang akan dilaksanakan.Â
Yayasan melalui Bidang PP juga memastikan bahwa vendor atau kontraktor tersebut memiliki lisensi yang valid, serta memiliki reputasi yang baik dalam melaksanakan proyek-proyek sebelumnya. Pemilihan vendor atau kontraktor yang baik akan membantu yayasan dalam mencapai hasil proyek yang diinginkan.
Selama pelaksanaan proyek, Bidang PP wajib melakukan pengawasan yang ketat untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana. Ini melibatkan rapat rutin antara Yayasan, Bidang PP dan Vendor, monitoring lapangan secara reguler, serta pelaporan progres proyek. Jika terdapat perubahan atau kendala yang timbul selama pelaksanaan, maka yayasan dan Bidang PP memiliki rencana darurat yang bisa diimplementasikan untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi.
Terakhir, setelah proyek selesai, Pengurus yayasan dan Bidang PP, melakukan evaluasi dan pembelajaran dari proyek yang telah dilaksanakan. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas proyek-proyek mendatang. Yayasan dapat melakukan evaluasi dengan melibatkan semua pihak terkait dan mendiskusikan apa yang berjalan dengan baik dan apa yang perlu ditingkatkan pada proyek tersebut.
Jadi, dalam konteks ini Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan (PP) memiliki peran yang krusial dalam merencanakan proyek swakelola yayasan. Dengan melibatkan para ahli yang dimiliki untuk melakukan proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan proyek. Yayasan akan dapat mencapai hasil proyek yang diinginkan dengan cara yang efektif dan efisien. Proyek swakelola yayasan yang baik akan memberikan manfaat yang signifikan bagi stakeholders.
Mengorganisasikan Proyek
Mengorganisasikan proyek swakelola YW Al Muhajirien Jakapermai merupakan tugas penting yang harus dilakukan dengan baik. YW Al Miuhajirien Jakapermai, selalu memiliki proyek-proyek swakelola yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas bangunan dan sebagai pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) yang dimiliki yayasan.
Langkah awal dalam mengorganisasikan proyek swakelola yayasan adalah membentuk tim proyek yang kompeten dan berdedikasi. Tim proyek harus terdiri dari berbagai ahli di bidangnya, seperti: ahli arsitektur, insinyur sipil, pengawas proyek, dan manajer proyek. Setiap anggota tim harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan dengan proyek yang akan dilaksanakan. Dengan adanya tim yang terorganisir dengan baik, yayasan akan mampu mengelola proyek dengan lebih efektif.
Setelah tim proyek terbentuk, langkah selanjutnya adalah menyusun struktur organisasi proyek. Struktur organisasi ini mencakup pembagian tugas dan tanggung jawab setiap anggota tim proyek, serta hubungan hierarki di antara mereka. Terdapat beberapa peran penting yang harus ditentukan dalam struktur organisasi proyek, seperti manajer proyek, manajer keuangan, pengawas lapangan, dan lain sebagainya. Dengan struktur organisasi yang jelas, setiap anggota tim akan tahu peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam proyek.
Setelah struktur organisasi ditentukan, tahap selanjutnya adalah menyusun jadwal proyek. Jadwal proyek merupakan rencana waktu yang menyatakan urutan kegiatan yang harus dilakukan dalam proyek, serta waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan tersebut.Â
Penyusunan jadwal ini sangat penting agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. Selain itu, jadwal proyek juga membantu tim proyek mengidentifikasi aktivitas yang kritis untuk menjaga agar proyek tetap berjalan sesuai rencana.
Selama pelaksanaan proyek, tim proyek harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap setiap kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan sesuai dengan rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan.Â
Pengawasan yang baik juga membantu mengidentifikasi masalah atau kendala yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek, serta memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil untuk mengatasinya. Dalam pengawasan proyek, penting untuk menjaga komunikasi yang efektif dengan semua pihak yang terlibat, baik secara internal maupun eksternal.
Setelah proyek selesai, tim proyek harus melakukan evaluasi terhadap proyek yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini dapat melibatkan evaluasi kualitas pekerjaan yang dilakukan, analisis keuangan proyek, serta penilaian terhadap keberhasilan proyek dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini membantu tim proyek mendapatkan wawasan yang berharga untuk meningkatkan proses dan hasil proyek di masa mendatang.
Pada akhirnya, upaya mengorganisasikan proyek swakelola yayasan membutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang hati-hati. Mengorganisasi dan membentuk tim proyek, penentuan struktur organisasi, penyusunan jadwal proyek, pengawasan yang ketat, dan evaluasi proyek merupakan langkah-langkah penting yang harus dilakukan. Melalui pengorganisasian proyek yang baik dan benar, maka Bidang Pembangunan dan Pemeliharaan (PP) YW Al Muhajirien Jakapermai dapat mengelola proyek swakelola tersebut dengan efektif dan mencapai hasil yang diinginkan ?! Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 24 Agustus 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H