Oleh. Muhammad Eko Purwanto
Merujuk tulisan saya sebelumnya yang berjudul, "Mengelola Satpam Yang Berwawasan Holistik dan Sistemik," bahwa ternyata pendidikan dan pelatihan bagi anggota satuan pengamanan (Satpam) sekolah, merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun sistem manajemen pengamanan sekolah yang efektif. Selain memiliki keahlian teknis yang baik, anggota satuan pengamanan sekolah juga perlu dilatih untuk menjadi individu yang disiplin, empatik dan manusiawi. Pendekatan ini bertujuan untuk mengatasi konflik kepentingan, dengan cara yang lebih bijaksana, membangun hubungan yang baik dengan siswa, guru, orang tua murid dan sekaligus menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Oleh karena itu, perlu anggota-anggota Satpam yang disiplin dan memiliki rasa empati yang tinggi.
Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan perspektif orang lain. Bagi anggota satuan pengamanan sekolah, memiliki empati yang tinggi menjadi penting karena mereka berinteraksi dengan siswa sehari-hari. Mendengarkan dengan penuh perhatian, menghargai perspektif siswa, dan menunjukkan kepedulian terhadap kebutuhan mereka adalah sikap yang perlu dikembangkan. Dengan demikian, siswa merasa didengar dan dihargai, sehingga mereka akan lebih cenderung untuk membuka diri dan mencari bantuan ketika menghadapi masalah.
Selain itu, penting juga bagi anggota satuan pengamanan sekolah untuk memahami konteks sosial dan lingkungan siswa. Setiap anggota Satpam harus peka terhadap isu-isu yang mempengaruhi siswa, seperti: bullying, kekerasan, atau stres akademik. Dengan menunjukkan empati dan responsif terhadap situasi tersebut, anggota satuan pengamanan sekolah dapat memberikan dukungan yang tepat dan membantu siswa menghadapi tantangan tersebut.
Beberapa pendekatan dapat dilakukan untuk meningkatkan empati dan kepekaan sosial anggota satuan pengamanan sekolah, yaitu :
- Peningkatan pemahaman tentang psikologi remaja dan perkembangan sosial. Melalui pemahaman ini, anggota satuan pengamanan sekolah akan lebih terinformasi tentang tantangan dan kebutuhan unik yang dihadapi oleh siswa.
- Pelatihan komunikasi efektif dan mendengarkan aktif. Anggota satuan pengamanan sekolah perlu belajar bagaimana berkomunikasi dengan siswa dengan cara yang menghargai dan empatik. Hal ini mencakup kemampuan mendengarkan secara aktif, mengajukan pertanyaan terbuka, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
- Partisipasi dalam kegiatan sosial dan budaya di sekolah. Anggota satuan pengamanan sekolah harus aktif terlibat dalam kegiatan di sekolah, seperti: menjadi sukarelawan, acara olahraga, klub ekstrakurikuler, dan lain-lain. Hal ini akan membantu para anggota Satpam, untuk membangun hubungan yang baik dengan siswa dan menjadi bagian penting dalam komunitas sekolah.
- Pelatihan konflik dan manajemen emosi. Anggota satuan pengamanan sekolah harus dilatih untuk mengelola konflik dengan cara yang bijaksana dan terkontrol. Mereka perlu memahami pentingnya mengendalikan emosi dan menunjukkan sikap yang tenang dalam situasi yang sulit.
Melalui pendekatan pendidikan yang berfokus pada empati dan manusiawi ini, diharapkan anggota satuan pengamanan sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan suportif bagi siswa. Mereka akan menjadi model peran yang positif, memberikan keteladanan dalam hubungan manusiawi, dan membantu siswa dalam membangun keterampilan sosial dan emosional yang sehat. Dengan demikian, sistem manajemen pengamanan sekolah dapat menjadi lebih inklusif, mendukung, dan mempromosikan perkembangan siswa secara holistik.
Faktor-faktor yang MemperkuatÂ
Satuan Pengamanan (Satpam) adalah komponen penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan di sekolah. Mereka bertugas untuk melindungi siswa, guru, karyawan dan anggota sekolah lainnya dari ancaman dan situasi yang berbahaya. Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, ada beberapa faktor yang perlu diperkuat dalam sistem Satuan pengamanan (Satpam) sekolah, antara lain :
- Pelatihan dan Keterampilan
Faktor pertama yang perlu diperkuat adalah pelatihan dan keterampilan anggota Satuan Pengamanan. Pelatihan yang baik akan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengamanan dengan efektif. Pelatihan dapat meliputi situasi darurat, penanganan konflik, komunikasi, teknik pengendalian akses, pertolongan pertama, dan lain-lain. Dengan peningkatan keterampilan ini, Satuan Pengamanan (Satpam) akan menjadi lebih siap dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi di sekolah.
- Koordinasi dengan Pihak Sekolah dan Pihak Terkait
Faktor berikutnya adalah koordinasi yang baik antara anggota Satpam, pihak sekolah, dan pihak terkait lainnya. Satuan Pengamanan harus terlibat dalam rapat dan pertemuan yang berkaitan dengan Pengamanan sekolah. Mereka juga perlu berkomunikasi secara rutin dengan pihak sekolah untuk memperoleh informasi terkini mengenai kebutuhan dan perubahan dalam lingkungan sekolah. Selain itu, koordinasi dengan pihak terkait, seperti kepolisian atau pihak berwenang setempat, juga penting untuk menjaga hubungan dan saling mendukung dalam menjaga keamanan.
- Penggunaan Teknologi Pengamanan