Oleh. Muhammad Eko Purwanto
Sekolah-sekolah Islam Al Azhar yang di kelola oleh YW Al Muhajirien Jakapermai, di wilayah Jakapermai, Kemang Pratama dan Grand Wisata, merupakan sekolah unggulan yang berada di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Sekolah-sekolah ini sudah eksis sejak 38 tahun yang lalu dan menjadi sekolah swasta terlengkap fasilitasnya, tertinggi kualitasnya, dan terbanyak prestasinya. Oleh karena itu, tidak salah  jika Sekolah-sekolah Islam Al Azhar, di bawah pengelolaan YW Al Muhajirien Jakapermai, banyak diminati oleh masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi.
YW Al Muhajirien Jakapermai, mengelola 10 sekolah-sekolah Islam Al Azhar, mulai dari Kelompok Bermain dan Taman kanak-kanak sampai sekolah Menengah Atas, yaitu : KB-TKIA-8 Jakapermai, KB-TKIA-11 Kemang Pratama, SDIA-6 Jakapermai, SDIA-9 Kemang Pratama, SMPIA-6 Jakapermai, SMPIA-44 Â Grand Wisata, SMPIA-8 dan 9 Kemang Pratama, SMAIA-4 Kemang Pratama, dan SMAIA-18 Kemang Pratama. Seluruh sekolah-sekolah tersebut memiliki peringkat unggulan, dan prestasinya sampai ke tingkat internasional.
Mengelola CateringÂ
Hal yang unik di Sekolah-sekolah Islam Al Azhar di bawah pengelolaan YW Al Muhajirien Jakapermai, adalah pengelolaan catering siswa, dimana seluruh siswanya mendapatkan makan siang dari sekolahnya. Sehingga, catering siswa ini merupakan salah satu daya tarik dan menjadi salah satu keunggulan komparatif bagi sekolah.
Pengelolaan catering sekolah memainkan peranan penting dalam menyediakan makanan yang sehat dan bergizi bagi siswa. Proses pengelolaan dan distribusi catering sekolah dilakukan dengan baik, agar bisa sekolah bisa memastikan bahwa semua siswa mendapatkan makanan yang tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi mereka.
Terkait dengan pengelolaan catering siswa ini, pihak yayasan dan sekolah melakukan proses penyusunan menu harian. Hal ini menjadi langkah awal yang penting dalam manajemen distribusi catering siswa. Menu yang sehat dan seimbang harus dirancang dengan memperhatikan kebutuhan gizi serta preferensi siswa. Dalam penyusunan menu harian, perlu diperhatikan variasi makanan, termasuk protein, karbohidrat, sayuran, dan buah-buahan. Menggabungkan makanan lokal dengan makanan internasional, juga dapat membantu memperluas jenis makanan yang ditawarkan dan membuat anak-anak lebih tertarik untuk mencobanya.
Setelah menu harian disusun, langkah berikutnya adalah mengatur proses produksi dan pengiriman catering. Bahan makanan dipesan dengan tepat, mengikuti kebutuhan jumlah siswa dan menu yang telah ditentukan. Pemeriksaan kualitas bahan makanan juga penting dilakukan untuk memastikan kesegaran dan kualitasnya sebelum digunakan. Tim dapur harus terorganisir dengan baik, untuk memastikan semua makanan diproduksi sesuai rencana dan tepat waktu.
Pihak pengelola catering, merumuskan konsepsi dan  mengembangkan prosedur yang jelas dan terstruktur dalam proses pendistribusian catering siswa tersebut. Sebuah sistem yang terorganisir harus diterapkan untuk mengatur antrean siswa, saat menerima makanan. Mungkin diperlukan pembagian waktu berbeda untuk setiap kelas atau tingkat pendidikan untuk menghindari kerumunan dan memastikan pelayanan catering berlangsung dengan tertib.
Pada proses pendistribuasian ini, karyawan janitor sekolah diberi tugas tambahan untuk membantu dalam mendistribusikan makanan dan memastikan setiap siswa menerima hidangan sesuai dengan porsinya. Karyawan janitor ini, mau tidak mau, menjadi ujung tombak pelayanan kepada siswa, untuk memberikan pelayan prima. Oleh karena itu, karyawan janitor memperoleh pelatihan dan pengembangan sebagai pelayan catering, guna memastikan pemerkayaan pekerjaan (Job Enrichment), yang harus dilakukan diluar tugas utamanya, agar berjalan dengan baik, benar dan sesuai prosedur yang telah diteteapkan.