Digital Smart Classroom merupakan konsep pembelajaran, yang mengintegrasikan teknologi canggih di dalam ruang kelas. Konsep ini menawarkan berbagai manfaat, mulai dari upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran, hingga mengembangkan keterampilan Abad 21. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak sekolah yang mengadopsi Digital Smart Classroom sebagai bagian dari pendekatan pembelajarannya. Dalam Digital Smart Classroom ini, siswa berinteraksi dengan perangkat digital dan pengajaran berbasis teknologi. Mereka mengakses materi pembelajaran, melalui komputer, yang terhubung dengan perangkat seperti: smartboard.
Perbedaan persepsi dan pemikiran, tentang apakah penggunaan teknologi ini dapat mempengaruhi atau membatasi interaksi sosial antara siswa ?! Beberapa orang tua mulai khawatir, bahwa putra/putrinya akan terisolasi dalam dunia maya, kurang berinteraksi langsung dengan teman sekelas, dan mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial yang sangat penting.
Studi terbaru mengungkapkan, bahwa kondisi yang dikuatirkan tentang interaksi sosial siswa ternyata dapat diatasi dengan optimal. Hasil penelitian menegaskan bahwa para siswa masih berinteraksi dengan teman sekelas mereka, melalui kolaborasi dalam proyek, diskusi kelompok, dan presentasi bersama. Mereka juga saling membantu dan berbagi pengetahuan melalui platform digital dan media sosial, yang terintegrasi dalam Digital Smart Classroom.
Penting untuk disadari, bahwa lingkungan interaksi sosial siswa milenial saat ini, telah berubah seiring dengan kemajuan teknologi. Interaksi mungkin lebih sering terjadi melalui media digital dan alat komunikasi elektronik daripada secara langsung di dalam kelas. Namun, ini tidak berarti bahwa interaksi sosial siswa hilang sama sekali.
Selain itu, Digital Smart Classroom juga dapat memperluas ruang interaksi siswa. Dengan menggunakan teknologi, seperti: video konferensi dan platform kolaboratif online, seluruh siswa dapat berinteraksi dengan teman sekelas mereka dari berbagai daerah atau bahkan dari negara lain. Hal ini membawa keberagaman pengalaman dan wawasan yang dapat memperkaya interaksi sosial mereka, serta membuka pintu untuk kolaborasi global.
Penting bagi seorang guru untuk dapat memastikan adanya keseimbangan yang baik, antara penggunaan teknologi dan interaksi sosial para siswanya secara langsung. Siswa harus diberikan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dalam diskusi kelas, kerja kelompok, dan aktivitas yang melibatkan kontak fisik. Para guru juga harus memperhatikan peluang untuk membahas pentingnya interaksi sosial dan memberikan panduan tentang penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.
Walaupun Digital Smart Classroom mengubah dinamika interaksi sosial siswa dalam lingkungan pendidikan, namun interaksi sosial secara langsung harus tetap terjadi dalam berbagai bentuk. Pembelajaran yang berbasis teknologi dapat memperluas dan memperkaya interaksi tersebut, serta membuka peluang untuk kolaborasi secara global.
Pada akhirnya, minat para orang tua murid terhadap Digital Smart Classroom yang tinggi, karena dapat melihat potensi besar yang dapat ditawarkan oleh teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar putra/putri mereka. Namun, perlu kita antisipasi pula bahwa pihak sekolah dan pihak-pihak terkait lainnya, tetap harus terus mengawasi penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan melakukan pengawasan yang kontekstual. Sehingga, Digital Smart Classroom yang dibangun dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan pembelajaran dan mempersiapkan generasi milenial dalam menghadapi masa depannya, yang semakin terkoneksi secara digital. Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 23 Juli 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H