PENGAJAR PRAKTIK :YUZELMA
SMKN 2 PEKANBARU
Tidak terasa sudah selesai melaksanakan  pendampingan Individu 5. Artinya sudah 6 bulan calon guru penggerak angkatan 4 Pekanbaru mengikuti pendidikan. Tidak  ada kata  sia-sia terhadap sebuah proses yang dijalani begitu panjang. Kalaupun sampai saat ini ada yang belum percaya diri untuk menerapkan kompetensi sebagai  guru penggerak, setidaknya Anda semua adalah guru yang beruntung. Karena  Tuhan sudah beri kesempatan untuk belajar sesuatu yang baru. Tinggal itikat dan memperbaiki niat "apa tujuan Anda menjadi guru". Sekedar eksistensi diri? Sekedar Pencitraan? Sekedar Materi? Atau ada faktor lain? Atau karena sedang berjuang di jalan Allah untuk meraih ridho dari Nya.
Pendidikan guru penggerak sejatinya mengandung ruh agar semua guru kembali ke fungsinya dalam memberikan pelayanan terbaik  kepada murid dan bukan mendapatkan pelayanan dari murid.
 "Tolong balikan lontong nak"
****
Tujuan PI5  adalah diskusi dan refleksi hasil pemetaan potensi sumber daya di sekolah dan sekitarnya, diskusi modul 3.1 dan memantau program  LK7.
Baiklah,saya akan deskripsikan tentang pandangan saya terhadap tugas yang sudah saya laksanakan saat melakukan PI5 di sekolah Masing-masing CGP.
***
Mungkin sering terlupakan, bagi kepala sekolah,guru, tata usaha, saat mengambil keputusan untuk kemajuan sekolah, dengan memanfaatkan hasil pemetaan 7 potensi yang ada.
Mungkin sering juga,pimpinan, guru,dan semua warga sekah,saat mengambil keputusan untuk program sekolah lebih mengutamakan apa kemauan  pribadi tanpa mau melihat potensi di sekeliling yang dapat diberdayakan.
Mungkin juga program yang dijalankan atas dasar kemauan sekelompok orang tanpa mau tahu  kebutuhan dasar apa yang sangat penting untuk segera di selesaikan.
Masih banyak lagi permasalah-permasalahan yang terjadi di setiap  sekolah,diselesaikan tanpa memetakan potensi yang ada.
Apa saja 7  potensi  yang dapat diberdayakan di sekolah dan sekitarnya dalam mengambil keputusan untuk memajukan sekolah? Mari kita pelajari satu persatu:
MODAL SUMBER DAYA MANUSIA
Berbicara sumber daya manusia di sekolah dimulai dari siswa,orang tua siswa, tenaga pendidik dan kependidikan.berbicara sumber daya tidak hanya berbicara jumlah,namun kompetensi yang dimilikinya,bakat dan minat siswa, keterampilan yang dimiliki guru di luar tupoksinya sebagai guru,dan lain-lain.
Marii kita bahas dari sisi siswa. Apakah siswa yang berbakat dalam berbagai bidang sudah disalurkan bakatnya dengan mengikuti berbagai ajang yang pada akhirnya  dapat  mengharumkan nama sekolah,provinsi dan bahkan negaranya sendiri?
Dari sisi guru, sudahkah diberdayakan untuk memajukan sekolah bagi  guru-guru yang punya ragam kompetensi, yang sudah punya ragam pengalaman, bahkan ada yang berbakat dalam bidang seni, olah raga,melukis,dan bakat lainnya? Dan yang lebih fantasti lagi,ada guru yang sudah berhasil mengembangkan wirausaha di luar. Apakah mereka sudah diberi kesempatan untuk melatih siswa berwirausaha?
MODAL SOSIAL
Sudah pasti,setiap sekolah sudah punya ikatan sosial dengan dunia luar.sudah tergabung dalam berbagai komunitas,dan bahkan sudah terjalin hubungan erat dengan dunia usaha dan industri,dan sudah tergabung dalam berbagai organisasi lainnya. Ini merupakan potensi yang dapat diberdayakan dalam melancarkan program-program untuk memajukan sekolah.
MODAL FISIK
Khusus bagi sekolah yang berada di tengah-tengah perkotaan. Bangunan fisik apalagi yang kurang? Mungkin semua item yang tertuang dalam Standar Sarana dan Prasarana pendidikan  sudah terpenuhi,bahkan sudah berlebih-lebih.
Punya Labor bahasa hanya untuk hiasan saja. Punya perpustakaan megah hanya tempat memajang buku-buku tanpa ada aktivitas non fisik,seperti menembangkan budaya literasi dan mengarahkan pustaka sebagai tempat pendidikan inklusi sosial ,dan lain-lain.
Punya banyak bengkel  tapi sepi aktivitas. Punya halaman luas ,namun gersang tanpa ditanami.Padahal bisa dijadikan sebagai laboratorium alam tempat anak-anak belajar di luar ruangan. Jangan menunjukan gambar pohon mangga kepada anak TK,sementara halaman sekolah bisa ditanami mangga. Jangan menunjukan video cara menanam kangkung kepada anak,sementara ada lahan yang bisa dijadikan ajang anak untuk mengekplorasi hal lain dan cinta dengan lingkungan. Ini ada kaitannya dengan modal lingkungan.
MODAL LINGKUNGAN/ALAM
Terdapat pabrik Indofood di dekat sekolah, namun siswa TK/SD  tidak  pernah di bawa kunjungan ke pabrik mie instan yang mereka sukai. Dunia mereka sangat kecil dan hanya dibatasi oleh dinding beton 4x3 meter. Mereka dapat belajar banyak hal kan? Mulai dari profesi, proses produksi perkembangan teknologi,  karakter manusia,  dan  belajar banyak hal lainnya.  Sehingga mereka tahu juga Bagaimana  mie instan kesukaan mereka diproduksi. Mulai dari tepung diaduk-aduk,ditambah bahan lain. Dicetak,digoreng, dikeringkan,didinginkan,dipacking.
Bawalah mereka belajar  ke sana,agar mereka juga dapat melihat perkembangan IT yang sebenarnya .Agar mereka memilki jangkauan  berpikir yang lebih luas,lebih kritis,dan bisa jadi sepulang dari pabrik mie,mereka akan berkreasi sendiri membuat mie.
Belajar tidak hanya lewat buku paket saja. Yuk mari rubah mind set kita.
Ada lagi potensi lain yang terabaikan oleh guru. Setiap hari anak-anak mendengar bunyi pesawat terbang dan melihat  pesawat tersebut melintas tak jauh dari atap sekolah merekai. Bahkan saking seringnya ,mereka tidak merasakan lagi bunyi pesawatnya. Berbeda dengan saya kecil dulu,melihat pesawat di udara sebesar semut hebohnya luar biasa. Namun sangat disayangkan sekali,anak-anak yang bersekolah di dekat pacu landasan pesawat sekolah bapak dan ibu guru, namun mereka tiidak pernah melihat seperti apa mercusuar  di bandara, seperti apa landasan pacu pesawat,seperti apa performance seorang pilo dan pramugari  yang sudah menjadi cita-cita mereka. "Sangat disayangkan sekali"
Di sekitar sekolah/ di halaman  sekolah ada potensi berupa banyak tanaman berbagai jenis. Namun guru-guru lebih senang mengajar di kelas dan melihatkan gambar-gambar tumbuhan monokotil ,dikotil, jenis daun yang menyirip menggunakan gambar di buku paket,yang  hitam putih dan terkadang sudah usang dan kusam. Padahal potensi di halaa sekolah sangat banyak sekali untuk dijadikan laboratorium tempat mereka melakukan eksperimen sederhana.  Mereka dibentuk kelompok diberi penugasan mengambil beberapa daun, mengelompokkan berdasarkan teori, menganalisanya, dan menyimpulkannya.
Yang lebih aneh lagi ,saat guru menerangkan bagian-bagian bunga dengan cara  menggambarkan kelopak bunga di papan tulis. Saat  gambar selesai, bel  pulang sudah berbunyi. Tidak haram loh memetik bunga di lingkungan sekolah dan dijadikan sebagai media mereka belajar. Mereka akan menganalisa sendiri mana kelopak,mana putik dan mana yang tangkai bunga.
MODAL FINANSIAL
Apakah masih kurang dana yang diberikan pemerintah melalui Bosda/Bosnas?  Apakah dengan Juknis yang tersedia tidak bisa mengoptimalkannya untuk kemajuan sekolah?  Selagi bisa dimanfaatkan sesuai peruntukannya,saya rasa  ini adalah modal/potensi sebagai ujung tombak atau motor penggerak sebuah sekolah.
Khusus di sekolah negeri,jangan pernah katakan kepada siswa,"Sudahlah sekolah gratis banyak pula ceritamu." Mereka tidak bersekolah dengan  gratis. Mereka dibiayai oleh daerah dan negara. Dari mana negara dapat uang? Tentu saja dari pajak yang telah dibayar oleh orang tua mereka.
MODAL POLITIK
Keterlibatan unsur-unsur pemerintah/perwakilan yang ada di sekitar sekolah ,dapat memberikan kontribusi buat kemajuan sekolah.
MODAL AGAMA DAN BUDAYA
Jangankan satu sekolah dalam satu kelas yang terdiri dari 36 siswa, ini merupakan kekayaan yang dapat diberdayakan. Mereka berasal dari berbagi suku, berbagai latar belakang berbagai bahasa,dan agama.
Tidak bisakah  diakhir semester ini dijadikan sebagai ajang bagi mereka untuk mengenal tati-tarian dari daerah masing-masing. Pakaian adat dari daerah mereka masing-masing,atau gelar bahasa daerah sesuai dari mana mereka berasal.  Saat menulis ini memori otak saya langsung keluar. Sekitar 4 tahun yang lalu,adinda saya di SMKN  2 Pekanbaru,yang sangat kreatif dan selalu bersemangat Mimi Anas  telah membuat sebuah video dengan merekam guru -guru yang berasal dari berbagai daerah untuk memberikan sebuah pernyataan tentang sebuah tema. Saya lupa temanya. Kebetulan saya dilibatkan untuk memberikan pernyataan dalam bahasa ibu saya.
Modal agama? Apalagi yang kurang. Kegiatan literasi Alquran,Rohis, Ustad cilik. Pagi mengaji,merayakan hari besar agama seperti maulid nabi ,idul adha,dan lain-lain.
Semua  potensi dapat diberdayakan  untuk memajukan sekolah,asalkan dalam mengambil sebuah keputusan tidak berbasiskan pada masalah ,namun berbasis potensi/aset.
 Tentu saja dalam pelaksanaan proses ,akan dihadang oleh dilema etika dan bujukan moral. Namun di saat permasalahan  itu ada,tentu saja ada  pendekatan-pendekatan yang dapat diterapkan.Agar yang menjadi masalah dijadikan sebuah tantangan, dari tantangan akan muncul motivasi dan keinginan untuk memperbaikinya.
Dari setiap sekolah yang saya kunjungi dalam PI5 ,semuanya sudah luar biasa memanfaatkan potensi sekolah yang ada.  Meskipun  masih ada potensi lain yang belum diberdayakan dengan baik.
Terimakasih atas semua kerjasamanya wahai CGP hebat,ibu Helvanita ,ibu Gaby Giovanni Putri ,ibu Nova Lina ,ibu Novia Susanti ,dan ibu EKa Damayanti Akj .
Selamat mempersiapkan LK7. Semoga bisa menampilkan hal-hal terbaru yang dapat diimbaskan kepada orang banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H