Mohon tunggu...
Yuzelma
Yuzelma Mohon Tunggu... Guru - Giat Literasi

Ilmu adalah buruan, agar buruan tidak lepas, maka ikatlah dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Meme DP 0% vs Omongan Seorang Profesor

20 April 2017   09:49 Diperbarui: 20 April 2017   14:56 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Euforia kemenangan pasangan bapak Anies Baswedan dan Bapak Sandiaga Uno, disambut oleh seluruh pendukung Paslon nomor 3 ini dengan rasa syukur. Semua  lapisan masyarakat mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, mulai dari kalangan atas, pejabat elit, ibu rumah tangga, aki-aki, nini-nini, guru dan lain-lain Ucapan syukur pendukung dari Paslon nomor 3 menggema mulai dari ujung Sabang  sampai Merauke, dari Miangas sampai  ke pulau Rote.

Tidak berlebihan, Pilkada DKI tahun 2017 ini sangat mengguncang dan menggetarkan hati seluruh rakyat Indonesia. Tahu kenapa? Karena Pilkada DKI tahun ini diselimuti dengan beragam  peristiwa. Selama lebih kurang enam bulan belakangan ini emosi sebagian besar  rakyat Indonesia sudah mulai tersulut. Ketenangan bangsa ini terusik, kerukunan beragama yang selama ini berjalan dengan baik mulai tercabik-cabik.

Anda penggunua Sosmed? Jika anda pengguna Sosmed, tentu saja anda bisa menyaksikan secara langsung.  Dimana peran Sosmed akhir-akhir ini melebihi peran dari seorang jurnalis.  Karena di Sosmed , hampir semua orang berlagak bagaikan seorang jurnalis profesioanl.   Menulis sesuka yang mereka  rasa tanpa ada kode etik layaknya seorang jurnalis sebenanrya.

Saya juga saksikan hampir seluruh Chanel Televisi menayangkan program bincang-bincang tentang hasil quick count Pilkada  DKI 2017. Dengan mendatangkan para pakar dibidangnya, tim sukses dan pihak-pihak terkait. Beragam mimik wajah yang hadir. Ada yang masih meletup-letup emosionalnya dan diiringi dengan wajah sombong dan selalu menyalahkan si anu. Ada juga dengan mimik wajah bijaksana, tenang dan selalu tersenyum walau dihujat oleh tim sukses  si nganu.

Dinamika? , ya , itulah dinamika Pilkada, ada euofria kemenangan yang diluapkan dengan beragam cara, ada juga yang mengungkapkan rasa kekecewaan yang mendalam, bahkan memberikan pernyataan-pernyataan yang menohok ke Jantung. Namanya aja  pemilihan tentu ada suara terbanyak dan suara terendah.

Ramaikah meme di Sosmed? Waw….”Ramai sekali” Itulah kreatifnya orang  Indonesia. Untuk saat ini kalau tidak ada meme tidak kekinian kata anak-anak muda sekarang.  Saya terkadang tersenyum geli , melihat meme-meme kekalahan dan kemenangan itu menjamur  di Sosmed.

Meme DP O% ? Meme DP O % mempunyai daya tarik tersendiri oleh saya. Meme DP O% merupakan suatu ungkapan sindiran dan cemeehan terhadap salah satu program Paslon nomor  3 , yaitu bapak Anies dan bapak Sandiaga Uno.

Meme  tersebut menampilkan gambar  sebuah gubuk  yang terletak di tengah  sawah .  Gubuk tersebut tidak ada dinding, hanya ada atapnya saja. Gubuk terbuat dari bambu berwarna agak kuning. Sangat kontras warnanya dengan sawah yang  sudah ditanami padi yang mulai menghijau.  Ada tulisan besar pada pojok atas : “Rumah Tanpa DP ”.  Kemudian pada pojok kiri bawah dituliskan: Tanpa DP pintu, tanpa DP jendela, Tanpa DP dinding dan tanpa DP dapur (silahkan perhatiakn fotonya).

DP 0% sebenarnya sudah diperdebatkan sejak kampanye putaran pertama, sehingaa saat program itu disampaikan ramailah pernyatan-pernyatan yang mengatakan kalau program tersebut fiktif dan tidak masuk akal. Dengan  melontarkan berbagai teori, perdebatan panjang tentang DP 0 % mulai menghangat. Bukan dikalangan masyarakat saja namun dikalangan elit. Bahkan DP 0% juga dierdebatkan di acara ILC yang dipandu oleg Bang  Karni Ilyas.

Berbagai teori dan jurus dikeluarkan oleh pakar atau ahli dibidang properti khususnya perumahan. Dp 0% itu sesuatu yang mustahil dilakukan, dengan alasan bla, bla. Terus terang saya tidak mengerti tentang hal tersebut. mungkin atau tidak mungkin terjadi. Kemungkinan atau tidak terealisasinya program rumah DP % saya kembalikan kepada si otaknya yang membuat program karena mereka yang lebih tahu.

Profesor omongannya penuh makna

Saya akan membahas tentang omongan seorang Profesor. Berdasarkan pengalaman saya saat masih mengikuti perkuliahan di S2. Saya banyak berhubungan dengan Profesor. Hampir setiap hari saya berhubungan dengan profesor dengan bacground ilmu yang berbeda dan karakter yang berbeda pula.  Bahkan dalam setiap seminar maupun pelatihan dan penelitian saya juga sering  berhadapan dengan banyak profesor. Tidak hanya dalam pertemuan formal saja, namun dalam kehidupans sehari –hari saya sering berhadapan dengan profesor. Sambil berjalan saya juga mengamati kehidupan sehari-hari mereka.

Satu hal yang  saya ambil hikmah besar dari banyak profesor yang saya kenal adalah masalah omongannya. Saya memunyai penilaian tertentu terhadap omongan seorang Profseor. Santai, berkharisma dan penuh makna. Terkadang filsofi kehidupan sehari-haripun disampaikan dengan sederhana namun mempunyai makna yang dalam. Bahkan ada hal-hal tertentu yang membuat daya fikir saya tidak sampai ke situ.

Kenapa sesorang bisa bergelar profesor? Mari kita tilik, kenapa sesorang bisa mendapat gelar proffesor.  Padahal kita tahu gelar akademik tertinggi di negeri ini adalah  Jenang S3  dengangelar DR. Profesor dalam bahasa Inggris artinya pakar/ahli, disingkat dengan Prof artinya seorang guru senior, dosen atau peneliti.  Seorang profesor dipekerjakan di Perguruan Tinggi maupun Univeristas.

Di Indoensia Profesor adalah jabatan profesional dan bukan gelar akademis, hal ini tertuang dalam Undang-Undang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005. Pada pasal 1 butir 3 menyebutkan: bahwa guru besar atau profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi. Jika sebelumnya dosen dengan gelar akademis magister (S2), bahkan sarjana (S1) bisa menjadi guru besar/profesor, maka sejak tahun 2007 hanya mereka yang memiliki gelar akademikdoktor saja yang bisa menjadi profesor. Hal ini disebabkan, karena hanya profesor inilah yang memiliki kewenangan untuk membimbing calon doktor

Kembali ke meme DP 0% yang  berisi sindirian terhadap program bapak Anies. Sudah jelas meme itu berisikan   tentang ungkapan pesimis dan itu mustahilkan bisa dilakukan. Padahal belum dilakukan kan? Itulah hebatnya orang kita ini. Belum dilakukan tapi sudah membuat kesimpulan. Kalau kita kembali  ke prinsip” tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, berbekal doa dan kerja keras semua bisa mungkinkan?” . Mari kita cemati hidup kita sehari-hari, sesuatu yang kita anggap tidak mungkin ada saja  yang membuat sesuatu itu mungkin terjadi.

Kembali ke level berfikri dan omongan soerang Profesor. Bapak Anies Baswedan adalah seorang Profesor. Untuk meraih profesor tidaklah gampang. Bagi orang akademisi sangat memahami hal itu. Bapak Anies Baswedan adalah seorang akademisi dan proffesor termuda di indonesia. Gelar Profesor diberikan kepada beliau saat usianya 38 tahun . gelar itu diperoleh pada tahun 2007.

Seorang Profesor tidak akan mengeluarkan statmen asal –asalan, seperti orang-orang biasa mengelaurkan Statmen.  Seorang profesor akan berkata karena beliau sudah memahami inti perosalnya. Terkadang kita masyarakat awam saja yang tidak bisa menjangkau pola berfikirnya. 

Kolaborasi antara bapak Bapak Anies Baswedan dengan seorang bapak Sandiaga Uno merupakan kolaborasi yang mantap. Kalau saya orang kimia mengatakan chemistry. Kenapa saya katakanchemistry?Sebenarnya mereka berdua adalah kaum intelektual dan orang akademsi . Kalau Bapak Sandiaga Uno lulusan Wichita State University di Amerika Serikat, lulus dengan predikat summa cum laude. Bapak Sandi mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 .

Bapak Sandiaga Uno pernah bekerja sebagai manajemen puncak diberbagai perusahaan berskala internasional, di Singapura, Kanada dan lain-lain. Sampai akhirnya beliau memiliki perusahaan sendiri dan dijuluki sebagai pengusaha terkaya urutan ke 29 di Indonesia. Masih banyak prestasi lainnya. Silahkan baca biografi beliau.

Apakah masih diragukan? Chemsitry dua akademisi dan dua kaum intelektual yang berkarakter ini kemudian meluncurkan program rumah dengan DP 0%.  Mari kita berfikri dan menelaah lagi. Program merekakah  yang  muluk-muluk, atau jangkauan berfikir  kita yang tidak sampai kesana.

Saya tidak membanggakan Gubernur Sumatera Barat yang nota bene adalah seorang Profesor juga yaitu bapak  Prof. Irwan Prayitno. Saat ini beliau adalah seorang gubernur di negeri ini yang banyak mendapatkan banyak  penghargaan. Karena beragam programnya sudah dinyatakan Sukses. Di tengah-tengah bencana alam yang selalu melanda SUMBar, namun dengan keintelektualannya  dan karakternya beliau akhirnya bisa menjalankan beragam program untuk membangun negeri.

Dari meme akan keluar kabijaksanaan, semoga kita bisa sama-sama melihat sampai ke isinnya dan jangan hanya melihat kulitnya saja. Saya sangat bahagia walau saya masyarakat Riau, saya mengucapkan selamat datang bapak-bapak intelektual dan berkarakter. Sudah saatnya para intelektual di negeri ini memimpin bangsa ini. Contoh Sumatera Barat, sudah beberapa periode gubernunya adalah kaum intelektual. KArena di Minang Kabau mereka mempunyai prnsip yang menjadi pemimpin itu ada 3 syarat yang dikenald engan istilah 3 T yaitu: Takah , Tageh dan Tokoh.  

T pertama adalah 'takah', yaitu performance, postur tubuh yang bagus, rupawan, gagah, penampilan yang menarik dan nampak berwibawa. Orang Minang akan melihat apakah seseorang memiliki ke'takah'an yang memadai yang diperlihatkan dari sikap, perilaku, tampilan, cara bicaranya di depan publik atau cara menyampaikan pikiran melalui lisan dan tulisan, serta bagaimana gaya memimpinnya. Bagaimana bahasa tubuhnya dalam berkomunikasi di depan publik.

T kedua adalah 'tageh', yaitu tegas, berani, kuat, kokoh, berpendirian dan muda. Orang Minang akan melihat apakah seorang pemimpin itu mampu menjadi tumpuan harapan rakyatnya.

T ketiga adalah 'tokoh'. Orang Minang akan menilai apakah seorang pemimpin layak untuk menjadi tokoh bagi mereka, mampu memberikan keteladanan, layak didahulukan selangkah dan ditinggikan seranting. Ketokohannya juga diakui dalam skala yang lebih luas lagi. Keilmuannya juga sudah terbukti dan diakui, baik ilmu agama, adat, dan akademik.

Pasangan Bapak anies Baswedan dan bapak Sandiaga Uno Memilki kriteria 3 T di atas. Tidak diragukan lagi. Mantap jiwa

Semoga program-program bapak yang di cemehkan oleh warga itu bisa dilaksanakan dengan baik. Tentunya akan banyak warga Jakarta yang akan terbantu hidup mereka, ditengah-tengah sulitnya beban ekonomi yang mendera mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun