Mohon tunggu...
Yuzelma
Yuzelma Mohon Tunggu... Guru - Giat Literasi

Ilmu adalah buruan, agar buruan tidak lepas, maka ikatlah dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Meme DP 0% vs Omongan Seorang Profesor

20 April 2017   09:49 Diperbarui: 20 April 2017   14:56 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: facebook.com/fransiska.hokoyoku

Saya akan membahas tentang omongan seorang Profesor. Berdasarkan pengalaman saya saat masih mengikuti perkuliahan di S2. Saya banyak berhubungan dengan Profesor. Hampir setiap hari saya berhubungan dengan profesor dengan bacground ilmu yang berbeda dan karakter yang berbeda pula.  Bahkan dalam setiap seminar maupun pelatihan dan penelitian saya juga sering  berhadapan dengan banyak profesor. Tidak hanya dalam pertemuan formal saja, namun dalam kehidupans sehari –hari saya sering berhadapan dengan profesor. Sambil berjalan saya juga mengamati kehidupan sehari-hari mereka.

Satu hal yang  saya ambil hikmah besar dari banyak profesor yang saya kenal adalah masalah omongannya. Saya memunyai penilaian tertentu terhadap omongan seorang Profseor. Santai, berkharisma dan penuh makna. Terkadang filsofi kehidupan sehari-haripun disampaikan dengan sederhana namun mempunyai makna yang dalam. Bahkan ada hal-hal tertentu yang membuat daya fikir saya tidak sampai ke situ.

Kenapa sesorang bisa bergelar profesor? Mari kita tilik, kenapa sesorang bisa mendapat gelar proffesor.  Padahal kita tahu gelar akademik tertinggi di negeri ini adalah  Jenang S3  dengangelar DR. Profesor dalam bahasa Inggris artinya pakar/ahli, disingkat dengan Prof artinya seorang guru senior, dosen atau peneliti.  Seorang profesor dipekerjakan di Perguruan Tinggi maupun Univeristas.

Di Indoensia Profesor adalah jabatan profesional dan bukan gelar akademis, hal ini tertuang dalam Undang-Undang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005. Pada pasal 1 butir 3 menyebutkan: bahwa guru besar atau profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi. Jika sebelumnya dosen dengan gelar akademis magister (S2), bahkan sarjana (S1) bisa menjadi guru besar/profesor, maka sejak tahun 2007 hanya mereka yang memiliki gelar akademikdoktor saja yang bisa menjadi profesor. Hal ini disebabkan, karena hanya profesor inilah yang memiliki kewenangan untuk membimbing calon doktor

Kembali ke meme DP 0% yang  berisi sindirian terhadap program bapak Anies. Sudah jelas meme itu berisikan   tentang ungkapan pesimis dan itu mustahilkan bisa dilakukan. Padahal belum dilakukan kan? Itulah hebatnya orang kita ini. Belum dilakukan tapi sudah membuat kesimpulan. Kalau kita kembali  ke prinsip” tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, berbekal doa dan kerja keras semua bisa mungkinkan?” . Mari kita cemati hidup kita sehari-hari, sesuatu yang kita anggap tidak mungkin ada saja  yang membuat sesuatu itu mungkin terjadi.

Kembali ke level berfikri dan omongan soerang Profesor. Bapak Anies Baswedan adalah seorang Profesor. Untuk meraih profesor tidaklah gampang. Bagi orang akademisi sangat memahami hal itu. Bapak Anies Baswedan adalah seorang akademisi dan proffesor termuda di indonesia. Gelar Profesor diberikan kepada beliau saat usianya 38 tahun . gelar itu diperoleh pada tahun 2007.

Seorang Profesor tidak akan mengeluarkan statmen asal –asalan, seperti orang-orang biasa mengelaurkan Statmen.  Seorang profesor akan berkata karena beliau sudah memahami inti perosalnya. Terkadang kita masyarakat awam saja yang tidak bisa menjangkau pola berfikirnya. 

Kolaborasi antara bapak Bapak Anies Baswedan dengan seorang bapak Sandiaga Uno merupakan kolaborasi yang mantap. Kalau saya orang kimia mengatakan chemistry. Kenapa saya katakanchemistry?Sebenarnya mereka berdua adalah kaum intelektual dan orang akademsi . Kalau Bapak Sandiaga Uno lulusan Wichita State University di Amerika Serikat, lulus dengan predikat summa cum laude. Bapak Sandi mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 .

Bapak Sandiaga Uno pernah bekerja sebagai manajemen puncak diberbagai perusahaan berskala internasional, di Singapura, Kanada dan lain-lain. Sampai akhirnya beliau memiliki perusahaan sendiri dan dijuluki sebagai pengusaha terkaya urutan ke 29 di Indonesia. Masih banyak prestasi lainnya. Silahkan baca biografi beliau.

Apakah masih diragukan? Chemsitry dua akademisi dan dua kaum intelektual yang berkarakter ini kemudian meluncurkan program rumah dengan DP 0%.  Mari kita berfikri dan menelaah lagi. Program merekakah  yang  muluk-muluk, atau jangkauan berfikir  kita yang tidak sampai kesana.

Saya tidak membanggakan Gubernur Sumatera Barat yang nota bene adalah seorang Profesor juga yaitu bapak  Prof. Irwan Prayitno. Saat ini beliau adalah seorang gubernur di negeri ini yang banyak mendapatkan banyak  penghargaan. Karena beragam programnya sudah dinyatakan Sukses. Di tengah-tengah bencana alam yang selalu melanda SUMBar, namun dengan keintelektualannya  dan karakternya beliau akhirnya bisa menjalankan beragam program untuk membangun negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun