Mohon tunggu...
Yuzelma
Yuzelma Mohon Tunggu... Guru - Giat Literasi

Ilmu adalah buruan, agar buruan tidak lepas, maka ikatlah dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Wahai Guru Jadilah Seorang Jurnalis

13 Januari 2017   16:31 Diperbarui: 13 Januari 2017   17:11 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Guru setiap hari akan berhadapan dengan puluhan siswa yang mempunyai latar belakang sosial yang berbeda, karakteristik yang berbeda, suku dan agama yang berbeda. Beragam kompleksitas permasalahan yang dihadapi guru setiap hari, beragam pula pola penyelesaian masalah yang telah dicarikan solusinya. Sehingga hal-hal tersebut sudah membantu peserta didik dalam melukis masa depan yang lebih baik.

Peran central seorang guru inilah yang saya maksudkan guru juga harus sebagai jurnalis. Seorang guru harus mampu juga menyebarkan informasi  di media cetak, media online dan sebagainya.  

Di tengah-tengah gejolak dan dilema pemberitaan yang semakin tidak ada filternya, timbulnya portal-portal online yang siap mempublish beragam berita dalam setiap waktu.  Sisi lain menyebabkan  sebagian besar hidup kita disuguhi dengan berita-berita yang terkadang tidak layak dikonsumsi untuk masyarakat. Berita-berita banyak mengandung unsur provokatif, dan kriminal, sehingga dapat menyulut emosi dan bahkan menimbulkan pemikiran baru bagi pembaca. Bahkan berita-berita yang mengandung unsur provokatif, kekerasan, isu selalu menjadi headline di portal atau koran cetak.

Disinilah peran guru dituntut untuk menjadi seorang jurnalis, yang akan menyampaikan beragam informasi yang bermutu, mendidik, membimbing, mengarahkan , sehingga pembaca merasa wawasannya menjadi terbuka, mindsetnya menjadi berubah kearah yang baik.  Berita-berita yang mengundurng unsur mendidik ini hendaknya berada di kolom headline dan mendapatkan porsi kolom yang lebih banyak lagi.

Sementara belakangan ini, kolom-kolom untuk kalangan pendidik jarang berada pada posisi headline di media cetak maupun online, dan porsi kolomnya juga terbatas. Sementara kasus-kasus kriminal dan kasus lainnya diuraikan secara detail. Ayo para guru, sebarkan informasi positif dengan banyak menulis artikel bermutu dan mengandung unsur edukasi di media apa saja, baik media cetak maupun  media online dan lain-lain. Mari kita bentuk karakter dan kepribadian pembaca dengan informasi-informasi positif dan bermutu dan mengandung unsur edukasi.

Jika saja ada satu orang dalam 10 orang guru yang mau menulis  artikel, maka artikel-artikel  yang ditulis oleh guru akan meramaikanheadline media cetak dan media online lainnya. Sehingga berita-berita yang mengandung unsur tidak mendidik lama-lama akan hilang dan tenggelam dengan sendirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun