optimisme bahwa titik titik perubahan yang diupayakan pasti berbuah, mengantarkan saya pada garis perjuangan di organisasi keperempuanan. Pendekatan filsafat perempuan melalui paradigma islam perlu digaungkan. Kesadaran sebagai hamba akan memperkuat pondasi, bahwa realitas yang dihadapi Perempuan sekarang sama sekali tidak mengurangi hak dan kewajiban di hadapan Tuhan.Â
Sebagai penutup, kita perlu menumbuhkan kesadaran bahwa perjuangan kesetaraan tidak hanya sebatas menuntut hak, tetapi juga memperbaiki kualitas diri sebagai pendidik generasi masa depan. Perempuan yang merdeka adalah mereka yang memahami esensi dirinya dan mampu memainkan peran sebagai pilar keluarga, pendidik, dan agen perubahan sosial yang efektif. Dengan memahami hakikat diri ini, kita bisa membangun keluarga yang kuat dan masyarakat yang lebih baik, sejalan dengan prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan.
Melalui pendekatan yang seimbang, kita dapat memperjuangkan kesetaraan tanpa mengorbankan tatanan keluarga, menjaga fondasi yang kokoh untuk generasi mendatang. Perempuan perlu terus berkembang, baik dalam kualitas diri maupun dalam peran mereka sebagai pembangun peradaban yang unggul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H