teknologi menjadi ujung tombak bagaimana penanaman nilai perlu diperhatikan demi karakter bangsa. akses informasi terbuka menjadi tantangan bagaimanana tatanan masyarakat mengalami imbasnya. nilai yang dianut pada masyarakat akan membangun karakter. dalam kehidupan masyarakat demokrasi, karakter adalah penopang utama bangsa. kekeliruan nilai berimbas pada kekliruan orientasi yang  akan merusak tatanan kehidupan berbangsa.
sebanyak 33.44% anak usia dini bermain gadget sedangkan 94,16% anak muda usia 16-30 tahun menurut BPS pada maret tahun 2024 mengakses internet.
netizen sebagai bagian dari dunia maya, memegang peran juga dalam menjaga nilai-nilai bermedia sosial. menjadi pasang mata yang siap menegur jika ada bahasa dan sikap yang melenceng. terlepas siapapun itu.
Agus wibowo (penulis buku pendidikan karakter berbasis sastra) menuliskan bahwa carut-marut moralitas bangsa bisa kita amati dalam kehidupan sehari-hari. hari ini yang bisa dikendalikan adalah role model di dunia maya. bisa dibilang sosialisasi etika di maya melalui interaksi publik di kolom komentar cukup efektif untuk mengendalikan role model.
 yang menjadi PR bagaimanakah nasib anak dari generasi baru ini? yang akan menghadai kehidupan didominasi interaksi maya?? dimana sebagian besar penanaman nilai melalui dunia maya.
akankah nilai akan tetap terjaga?? akankah kemanusiaan masih tetap diperhatikan??
dalam islam, pendidikan karakter diserahkan pada keluarga. utamanya adalah ibu. pada masa keemasan islam, pimpinan tertinggi menyiapkan semua kebutuhan pertumbuhan generasi, dari perempuan, keluarga, lingkungan sampai institusi atau madrasah untuk  membangun karakter. maka tidak heran jika kita melihat  negara-negara maju membenahi negaranya mulai dari keluarga dibarengi pendidikan. role model utama dalam islam adalah orang tua, sebagai pendidik sekaligus pemberi contoh. dari tatanan masyarakat terkecil inilah negara perlu berfokus  membenahi bangsa.
jika seperti sekarang, teknologi sudah mendominasi bagaimana keluarga bisa mengambil alih pendidikan karakter tanpa dorongan pemerintah? rasanya begitu sulit.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H