Menyusui bayi merupakan tugas utama bagi ibu yang baru melahirkan. Dewasa ini, dikarenakan telah berkembangnya wanita, banyak ibu rumah tangga yang mulai bekerja sehingga tidak terkadang mereka sudah tidak lagi memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Oleh karena itu, pada tanggal 9 Maret 2021, mahasiswa UMM yang beranggotakan 5 orang dan sedang  melaksanakan PMM (Pengabdian Mahasiswa pada Masyarakat)di dusun Manggisari desa Bocek melaksanakan penyuluhan kepada kader dan ibu menyusui tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif dan menjelaskan terkait dengan 10 teknik menyusui yang baik dan benar. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh mahasiswa PMM kepada bidan desa didapatkan hasil bahwa masih banyak ibu-ibu menyusui yang tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya sehingga banyak bayi atau balita yang kekurangan gizi.
Pemberian ASI eksklusif kepada bayi merupakan suatu hal yang sangat penting. Mengingat asupan yang didapatkan oleh bayi hanya dari ASI, terlebih pada bayi usia 0-6 bulan yang sangat membutuhkan ASI tersebut. Ibu tidak perlu memberikan tambahan asupan apapun lagi, karena air susu ibu sudah memenuhi nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang bayi, seperti vitamin, protein dan lemak. Bidan desa mengatakan, alasan tidak diberikannya ASI secara eksklusif dikarenakan ibunya bekerja sampai dengan karena kemalasan ibunya. Tentu hal ini sangat tidak baik untuk dibiarkan, oleh karena itu mahasiwa PMM UMM memberikan penyuluhan atau edukasi tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif sekaligus memberikan penjelasan terkait dengan 10 teknik menyusui yang baik dan benar. Pelaksanaan penyuluhan ini dihadiri oleh kader balita dan ibu-ibu menyusui. Dengan dilaksanakan penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang cukup kepada ibu menyusui tentang pentingnya memberikan ASI secara eksklusif.
    Pemberian ASI pada bayi juga memberikan manfaat bagi ibu diantaranya adalah membantu ibu menurunkan berat badan, membangun keintiman dengan si kecil, menyusui bisa menjadi KB alami, memberikan ASI eksklusif dapat menghambat ovulasi, sehingga mencegah kehamilan. Metode KB alami dengan cara menyusui dapat berhasil jika ibu siap menyusui kapan pun bayi membutuhkan. Air susu ibu mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantunya melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, konstipasi, sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H