Mohon tunggu...
yuyun sukmawati
yuyun sukmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Volly

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

teori emotional intellegence menurut Danie Goleman

18 Januari 2025   06:37 Diperbarui: 18 Januari 2025   06:37 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Teori emotional intellegence dari Daniel Goleman

a). Teori Kecerdasan Emosional (Emotional Intelligence) oleh Daniel Goleman.

Daniel Goleman, seorang psikolog dan penulis, memperkenalkan konsep kecerdasan emosional (emotional intelligence atau EI) dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ pada tahun 1995. Menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri serta memahami emosi orang lain.

Goleman berpendapat bahwa kecerdasan emosional memiliki peran penting dalam kesuksesan pribadi dan profesional, seringkali melebihi kecerdasan intelektual (IQ). Ia menguraikan kecerdasan emosional ke dalam lima komponen utama yang saling berhubungan.

-Lima Komponen Kecerdasan Emosional yaitu sebagai berikut:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness):

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali emosi diri sendiri dan memahami bagaimana emosi tersebut memengaruhi pikiran, tindakan, dan keputusan. Orang yang memiliki kesadaran diri yang baik mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka serta memahami bagaimana emosi mereka berdampak pada orang lain.

Contoh: seorang individu yang marah tetapi sadar akan kemarahannya dapat mengendalikan diri untuk tidak bereaksi secara impulsif.

Mereka mampu mengatakan, "Saya merasa stres karena tenggat waktu, jadi saya harus mengatur waktu dengan lebih baik."

2. Pengelolaan Diri (Self-Management):

Pengelolaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi negatif, seperti kemarahan, kecemasan, atau frustrasi, dan tetap tenang dalam situasi sulit. Orang yang mampu mengelola diri cenderung lebih fleksibel, beradaptasi dengan perubahan, dan bertindak secara proaktif daripada reaktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun