Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Di Atas Langit Masih Ada Langit : Deepseek dan Landskap Persaingan AI yang Dinamis

31 Januari 2025   18:54 Diperbarui: 31 Januari 2025   18:54 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ilustrasi Meta

Pendahuluan

Pepatah kuno "di atas langit masih ada langit" mengandung makna mendalam tentang kerendahan hati dan pengakuan akan adanya kekuatan atau kemampuan yang lebih besar. Dalam konteks perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), pepatah ini menjadi sangat relevan, terutama dengan munculnya pemain-pemain baru yang mampu mengguncang dominasi raksasa teknologi. Salah satu contohnya adalah Deepseek, sebuah perusahaan rintisan AI asal Tiongkok yang berhasil mencuri perhatian dunia.

Deepseek: Sang Penantang dari Tiongkok

Pernyataan Demis Hassabis, kepala AI Google, menyoroti persaingan ketat dalam pengembangan AI antara Barat dan Tiongkok.  Meskipun Barat saat ini masih unggul dalam inovasi model AI,  Hassabis dengan bijak mengakui kemampuan rekayasa dan skala Tiongkok yang  memungkinkan mereka untuk mengejar dengan cepat.  Hal ini tercermin dalam  kemunculan startup AI seperti DeepSeek yang mampu mengguncang dominasi  pemain besar seperti Google dan OpenAI.  Dalam konteks ini, seruan Hassabis untuk  "tetap sadar dan belajar dari semua guru" menjadi sangat relevan.  Alih-alih  terjebak dalam persaingan zero-sum,  pengembangan AI global seharusnya  mengedepankan kolaborasi dan pembelajaran  guna mendorong inovasi  yang  bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

Deepseek mungkin belum sepopuler Google atau OpenAI, namun mereka telah menunjukkan bahwa "di atas langit masih ada langit". Dengan inovasi dan pengembangan model AI yang canggih, Deepseek mampu menantang dominasi pemain-pemain besar yang selama ini merajai industri AI. Kehadiran Deepseek menjadi bukti bahwa lanskap persaingan AI sangat dinamis dan terbuka bagi siapa saja yang memiliki visi dan kemampuan untuk berinovasi.

Pelajaran dari Deepseek

Keberhasilan Deepseek memberikan beberapa pelajaran penting. Pertama, inovasi tidak selalu datang dari perusahaan-perusahaan besar dengan sumber daya yang melimpah. Perusahaan rintisan dengan ide-ide segar dan eksekusi yang baik juga memiliki peluang besar untuk sukses. Kedua, persaingan yang sehat akan mendorong inovasi dan kemajuan teknologi. Dengan adanya pemain-pemain baru seperti Deepseek, perusahaan-perusahaan raksasa akan terpacu untuk terus berinovasi agar tidak tertinggal.

Masa Depan AI yang Terbuka

Kehadiran Deepseek dan perusahaan-perusahaan rintisan AI lainnya membuka lembaran baru dalam sejarah pengembangan AI. Mereka menunjukkan bahwa masa depan AI tidak hanya dimiliki oleh segelintir perusahaan besar, tetapi juga terbuka bagi siapa saja yang berani bermimpi dan berinovasi. Persaingan yang semakin ketat akan mendorong terciptanya model-model AI yang lebih canggih, efisien, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kesimpulan

Pepatah "di atas langit masih ada langit" mengingatkan kita untuk tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dicapai. Selalu ada ruang untuk perbaikan dan inovasi, bahkan di bidang teknologi AI yang berkembang pesat. Deepseek adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan visi yang jelas, siapa pun dapat mencapai kesuksesan dan memberikan kontribusi berarti bagi kemajuan teknologi AI.

Salam literasi!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun