Pendahuluan
Di era digital yang serba cepat ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Kita berbagi momen-momen penting dalam hidup kita, termasuk foto dan video anak-anak kita. Fenomena ini dikenal dengan istilah sharenting, gabungan dari share (berbagi) dan parenting (pengasuhan).
Sharenting menjadi tren yang umum di kalangan orang tua. Mereka dengan bangga memamerkan tumbuh kembang anak, prestasi, dan momen-momen lucu mereka di media sosial. Namun, di balik euforia berbagi ini, terdapat risiko yang perlu diwaspadai.
Konten
Sharenting memiliki dua sisi mata uang. Kebiasaan ini membawa dilema tersendiri. Di satu sisi, sharenting dapat menjadi cara untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan teman-teman, serta mengabadikan momen-momen berharga dalam tumbuh kembang anak. Namun, di sisi lain, sharenting juga dapat menimbulkan berbagai risiko, antara lain:
- Privasi Anak Terancam
Foto dan video anak yang diunggah ke media sosial dapat dilihat oleh siapa saja, termasuk orang yang tidak dikenal. Hal ini dapat membahayakan privasi anak, terutama jika informasi pribadi seperti nama lengkap, tempat tinggal, dan sekolah anak ikut disertakan.
- Anak Menjadi Korban Eksploitasi
Foto dan video anak yang tersebar di media sosial dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, seperti pedofil atau pelaku kejahatan lainnya. Anak-anak dapat menjadi korban eksploitasi, baik secara seksual maupun non-seksual.
- Dampak Psikologis pada Anak
Anak-anak yang foto dan videonya sering diunggah ke media sosial dapat merasa malu, tidak nyaman, atau bahkan trauma. Mereka juga dapat merasa dieksploitasi oleh orang tuanya sendiri.
- Jejak Digital yang Sulit Dihapus
Informasi yang sudah diunggah ke internet akan sulit dihapus sepenuhnya. Jejak digital ini dapat terus mengikuti anak hingga dewasa, dan dapat memengaruhi kehidupan mereka di kemudian hari, misalnya saat mencari pekerjaan atau melanjutkan pendidikan.
Kesimpulan
Sharenting adalah fenomena yang kompleks dengan berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Orang tua perlu bijak dalam berbagi informasi tentang anak-anak mereka di media sosial. Pertimbangkanlah risiko dan manfaatnya sebelum mengunggah foto atau video anak. Lindungi privasi anak, hindari mengeksploitasi mereka, dan pikirkan dampaknya jangka panjangnya.