Contoh Kegiatan Pendukung:
- Membuat buku harian tanaman: Siswa dapat mencatat perkembangan tanaman mereka setiap hari.
- Mengadakan lomba kreasi dari hasil panen: Misalnya, lomba memasak atau membuat kerajinan tangan.
- Mengundang ahli pertanian atau ahli gizi untuk memberikan materi.
Kesimpulan:
Ecoliterasi adalah sebuah perjalanan yang tidak pernah berakhir. Dengan terus membaca, belajar, dan bertindak, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi bumi dan generasi mendatang.
Penanaman sayuran di sekolah tidak hanya mengajarkan siswa tentang ilmu pertanian, tetapi juga menumbuhkan rasa empati terhadap alam. Ketika siswa melihat sendiri bagaimana sebuah biji kecil tumbuh menjadi tanaman yang menghasilkan buah atau sayuran, mereka akan lebih menghargai proses alam dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat memperkuat ikatan sosial antar siswa dan guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H