Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ciptakan "Blue Zone" Sendiri? : Inilah Ide Gaya Hidup Berkualitas

15 Januari 2025   10:32 Diperbarui: 15 Januari 2025   11:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ilustrasi meta

Pendahuluan

Islam mengajarkan kita untuk hidup seimbang, harmoni antara kebutuhan jasmani dan rohani. Konsep ini begitu penting karena manusia diciptakan dengan dua dimensi: fisik (jasmani) dan spiritual (rohani). Keduanya saling melengkapi dan harus dijaga keseimbangannya agar hidup kita menjadi lebih bermakna. Soal batas usia seseorang memang merupakan hal yang misterius, namun usaha-usaha ke arah kesejahteraan dan kesehatan harus tetap dilakukan. Ingin hidup lebih lama dan sehat? Mungkin menciptakan "Blue Zone" versi Anda sendiri adalah jawabannya. Konsep Blue Zone, yang dipopulerkan oleh Dan Buettner, mengacu pada wilayah-wilayah di dunia di mana penduduknya secara konsisten hidup lebih lama dan lebih sehat dibandingkan rata-rata populasi global.

Apa Rahasia di Balik Blue Zone?

Setelah melakukan penelitian ekstensif di beberapa wilayah seperti Okinawa (Jepang), Sardinia (Italia), dan Nicoya (Kosta Rika), Buettner mengidentifikasi beberapa faktor kunci yang berkontribusi pada umur panjang penduduk Blue Zone:

  • Diet Sehat: Penduduk Blue Zone umumnya mengonsumsi makanan nabati, biji-bijian, kacang-kacangan, dan lemak sehat. Mereka juga membatasi konsumsi daging merah dan makanan olahan.
  • Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik merupakan bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka. Mereka bergerak secara alami, seperti berjalan kaki, berkebun, dan melakukan pekerjaan rumah tangga.
  • Komunitas yang Kuat: Penduduk Blue Zone hidup dalam komunitas yang saling mendukung dan memiliki tujuan hidup yang jelas. Mereka memiliki jaringan sosial yang kuat dan sering berkumpul dengan keluarga dan teman.
  • Tujuan Hidup: Memiliki tujuan hidup yang jelas dan merasa berguna bagi orang lain memberikan motivasi dan kepuasan hidup.
  • Manajemen Stres: Penduduk Blue Zone memiliki cara unik untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu di alam.

Cara Menciptakan "Blue Zone" Sendiri

Meskipun kita tidak bisa memindahkan diri ke wilayah Blue Zone, kita bisa menerapkan prinsip-prinsipnya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa tips:

  • Ubah Pola Makan: Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak jenuh.
  • Gerak Aktif: Carilah aktivitas fisik yang Anda nikmati, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Usahakan untuk bergerak setidaknya 30 menit setiap hari.
  • Bangun Hubungan Sosial: Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan orang-orang yang Anda sayangi. Bergabunglah dengan komunitas atau kelompok minat.
  • Temukan Tujuan Hidup: Carilah hal-hal yang membuat Anda merasa bersemangat dan bermakna.
  • Kelola Stres: Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau deep breathing.
  • Hidup di Alam: Habiskan lebih banyak waktu di alam untuk mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Makanan Khas Blue Zone

Makanan khas Blue Zone sangat beragam dan kaya akan nutrisi. Penduduk Okinawa, misalnya, mengonsumsi banyak sayuran hijau, ubi jalar, dan tahu. Sementara itu, di Sardinia, penduduknya lebih sering mengonsumsi roti gandum hitam, keju domba, dan anggur merah. Meskipun berbeda-beda, makanan-makanan ini memiliki kesamaan, yaitu kaya akan serat, vitamin, mineral, dan lemak sehat.

 Makanan khas mereka tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Kandungan serat yang tinggi membantu menjaga kesehatan pencernaan, sementara antioksidan dalam buah-buahan dan sayuran melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Lemak sehat seperti omega-3 yang terdapat dalam ikan juga berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung. 

Pola makan penduduk Blue Zone sangat berbeda dengan pola makan masyarakat modern. Jika kita perhatikan, makanan cepat saji, makanan olahan, dan minuman manis menjadi konsumsi utama banyak orang. Padahal, makanan-makanan ini justru meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Dengan kembali ke pola makan tradisional seperti penduduk Blue Zone, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang umur.

Untuk menerapkan pola makan ala Blue Zone, kita tidak perlu mengubah seluruh menu makanan secara drastis. Mulailah dengan mengganti makanan olahan dengan makanan segar, memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buan, dan mengurangi porsi daging merah. Dengan sedikit perubahan, kita sudah bisa merasakan manfaatnya bagi kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun