Pertemuan ke-20 pertemuan terakhir dalam pelatihan Guru Motivator Literasi Digital kali ini dibersamai oleh Mrs. Nur Dwi Yanti (biasa disapa NDY) sebagai nara sumber dan Miss Widya Arema sebagai moderator.
Chek it out!
Pendahuluan
Dalam menghadapi derasnya arus informasi digital, kita perlu memiliki bekal yang kuat untuk menyaring dan memanfaatkannya secara efektif. Praktik baik literasi digital menawarkan solusi yang komprehensif, mulai dari cara memilih sumber informasi yang kredibel, hingga cara berkomunikasi secara santun di dunia maya. Dengan menerapkan praktik-praktik ini, kita dapat menjadi pengguna digital yang cerdas dan bertanggung jawab.
Praktik baik literasi digital tidak hanya relevan bagi individu, tetapi juga bagi masyarakat, institusi, dan bahkan negara. Di era di mana informasi menjadi kekuatan, kemampuan untuk mengelola informasi secara efektif akan sangat menentukan keberhasilan kita dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan.
Dalam era di mana informasi tersebar begitu cepat melalui berbagai platform digital, kemampuan untuk membedakan antara fakta dan hoaks menjadi semakin penting. Praktik baik literasi digital mengajarkan kita untuk menjadi konsumen informasi yang kritis, dengan selalu mengecek sumber informasi, memverifikasi fakta, dan menghindari penyebaran berita bohong. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan ruang digital yang sehat dan produktif.
Mari ikuti penjelasannya!
Apakah Literasi Digital itu?
Literasi digital adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan teknologi digital, alat komunikasi, atau jaringan untuk mencari, mengevaluasi, menggunakan, dan menciptakan informasi. Sederhananya, ini adalah kemampuan kita untuk berinteraksi dengan dunia digital secara efektif dan bertanggung jawab.
Ada beragam pengertian mengenai literasi digital.
Literasi digital juga dapat didefinisikan sebagai "kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten / informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.
Bahkan UNESCO menguraikan literasi digital adalah kecakapan yang tidak hanya melibatkan kemampuan penggunaan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk dalam pembelajaran bersosialisasi, sikap berpikir kritis, kreatif, serta inspiratif sebagai kompetisi digital.
Pada materi sebelum di kelas GMLD, telah banyak memaparkan bagaimana pemanfaatan teknologi komunikasi dalam penerapan baik di bidang sosial, budaya, pendidikan, networking dan berbagai bidang lainnya.
Tentu saja dalam pemanfaatan teknologi tidak lepas dari keterampilan dalam menggunakan teknologi namun di satu sisi sebagai user kita harus mampu bersikap bijak dalam pemanfaatannya.
Dalam prakteknya kita mengenal Empat pilar literasi digital yang merupakan bagian dari Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kementerian Kominfo.
1. Digital Skill
Digital skill berkaitan dengan kemampuan individu dalam memahami dan menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Digital skill termasuk keterampilan dasar seperti menggunakan komputer, smartphone, aplikasi, dan perangkat digital lainnya dalam keseharian.
2. Digital Culture
Digital culture adalah aktivitas masyarakat di ruang digital dengan tetap memegang nilai-nilai kebangsaan, Pancasila, dan kebhinekaan.
Meskipun ruang digital sering dianggap bebas aturan, sangatlah penting untuk mengingat bahwa etika dan tata krama tetap harus dijaga, sama seperti di ruang fisik. Digital culture membantu menjaga harmoni dan kerukunan di dunia digital.
3. Digital Ethics
Digital ethics adalah kemampuan untuk menyadari, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini bagaimana Ketika kita berinteraksi dan berkomunikasi di dunia maya dengan sopan santun dan menghormati privasi serta hak-hak orang lain.
4. Digital Safety
Digital safety melibatkan kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, dan meningkatkan kesadaran tentang perlindungan data pribadi dan keamanan digital.
Sebagai pengguna/user, maka kita hendaknya memahami cara melindungi informasi pribadi, mengenali ancaman keamanan seperti malware dan phishing, serta mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga keamanan data.
Apa saja Komponen Literasi Digital?
1. Keterampilan Teknologi Dasar
Sebagai motivator literasi digital, hendaknya kita memahami terlebih dahulu cara menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, seperti komputer, aplikasi, atau alat-alat online.
Apakah harus menjadi expert? Tentu saja tidak, tetapi bagaimana Ketika kita memahami petunjuk praktis sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan bidang masing-masing.
2. Â Kemampuan Menavigasi Internet
Mengakses informasi melalui mesin pencari, menggunakan media sosial, dan memahami cara kerja situs web.
Disini peran kita sangat penting dalam melakukan searching, hunting akan informasi dengan memanfaatkan mesin pencari. Hati-hati, awarnes dalam melakukan pencarian di mesin pencari pada situs web.
3. Â Pemahaman Keamanan Digital
Melindungi data pribadi, mengenali ancaman seperti phishing atau malware, dan menggunakan kata sandi yang kuat.
berkaitan dengan poin kedua, kita hendaknya berhati-hati dalam menelusuri atau mencari informasi. Hal ini berkaitan dengan banyaknya situs yang berbahaya, bahkan dapat mencuri data pribadi.
4. Etika Digital
Menggunakan internet secara bertanggung jawab, menghormati hak cipta, privasi, serta memperlakukan orang lain dengan baik dalam komunikasi digital. Dalam melakukan pencarian, mengunduh bahkan mempublish. Selaku user yang cakap literasi digital hendaknya memperhatikan hak cipta dan privasi. Hal ini pun pernah disampaikan pada materi sebelumnya.. sebagai CC (content creator) ada yang harus kita cermati apa yang akan kita gunakan dan apa yang akan kita sebarkan yang berkaitan dengan informasi digital. Baik berupa gambar, tulisan bahkan produk.
5. Kemampuan Analisis Informasi
Mengevaluasi kredibilitas sumber informasi online untuk membedakan fakta, opini, dan berita palsu. Hendaknya kita bijak dalam mengolah informasi, apakah sumber tersebut relevan dari ahlinya. Bahkan kita selaku penyebar informasi hendaknya berhati-hati, jangan sampai menyebarkan informasi tidak sesuai dengan keahlian kita. Bagaimana kita dapat melakukan analisis dan menyebarkan informasi dengan bijak?
6. Kolaborasi dan Komunikasi Digital
Menggunakan alat kolaborasi online seperti email, aplikasi chatting, atau platform kerja bersama
Bahkan kita dapat berdiskusi dengan mengundang para ahli serta melakukan kolaborasi dalam penyampaian informasi. Sehingga dapat diterima relevansi dan keabsahannya.
Apa pentingnya cakap dalam Literasi Digital?
- Menghadapi era digital : Literasi digital membantu individu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi.
- Menghindari misinformasi : Memiliki kemampuan untuk mengevaluasi informasi, mencegah penyebaran hoax.
- Keselamatan Online : Menyadari ancaman digital, membantu melindungi data daan identitas pribadi.
- Peningkatan produktifitas : Literasi Digital memungkinkan orang untuk bekerja lebih efisien dengan alat teknologi.
Dengan terus berkembangnya teknologi bukan berarti kita harus tergantung dengan teknologi tersebut.
Disinilah pentingnya praktik baik dalam literasi digital, literasi digital merupakan kemampuan esensial yang harus dimiliki setiap individu untuk beradaptasi dengan dunia modern.
Namun bijaklah dalam memanfaatkan teknologi, jangan sampai kita diperbudak dan akhirnya berdampak pada humanisme.Â
Dalam era digital yang semakin pesat, literasi digital bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan menjadi fondasi penting dalam dunia pendidikan. Kemampuan siswa untuk mengakses, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi secara efektif melalui teknologi digital menjadi kunci kesuksesan mereka di masa depan. Praktik baik literasi digital mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif, di mana keterampilan digital menjadi persyaratan mutlak.
Pendidikan tidak hanya sebatas transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pengembangan kemampuan berpikir kritis. Praktik baik literasi digital mendorong siswa untuk berpikir secara analitis, evaluatif, dan kreatif dalam menghadapi banjir informasi di dunia maya. Dengan demikian, siswa tidak hanya menjadi konsumen informasi pasif, tetapi juga produsen konten yang berkualitas.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan praktik baik literasi digital pada siswa. Dengan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran dan menjadi model yang baik dalam penggunaan teknologi, guru dapat menginspirasi siswa untuk menjadi pengguna digital yang cerdas dan kreatif.
Contoh praktik baik nara sumber :Â
https://ndy-art.github.io/MPI_NDY/, https://heyzine.com/flip-book/ad5d151abc.html, dan https://heyzine.com/flip-book/1aa0a0e22b.html.
Miss NDY menambahkan  jawaban atas pertanyaan : Apa saja permasalahan dalam belajar di era digital sekarang ini?(P1)
"Permasalahan yang timbul bagi diri kita yaitu Ketika kita tidak ingin mencoba dan mengeksplor diri. Selaku pendidik banyak hal yang dapat kita lakukan dalam belajar di era digital, dengan melakukan pelatihan bahkan mencoba untuk lebih memanfaatkan beragam teknologi dalam pembelajaran.
Bagi siswa, masalah yang timbul adalah perangkat dan filter dalam mencari, mengolah informasi.
Disinilah peran kita untuk lebih cakap dalam literasi digital yang kemudian menerapkan dalam proses pembelajaran yang lebih baik dan menyenangkan. Tentu saja hal ini disesuaikan dengan profil satuan Pendidikan, tingkat/level siswa serta kolaborasi antar guru-guru, guru-siswa, siswa-guru dan orangtua"
Apa saja yang dipersiapkan untuk pembelajaran literasi berbasis digital, baik dari guru maupun siswa.(P2)
"Pertama dengan mengenal dan mengetahui teknologi yang hendak kita terapkan di sekolah.
Kedua dengan merancang jenis teknologi digital yang hendak kita sampaikan dalam pembelajaran sesuai dengan jenjang pendidikan
Ketiga ajak peran serta siswa dalam proses pembelajaran yang partisipatif."
3. Keterampilan digital apa yang paling penting untuk dimiliki di era digital? (P3)
"Banyak keterampilan digital yang dapat kita pelajari sesuai dengan kebutuhan kita. Tidak harus semua.
Contoh sederhana sebagai pendidik pengolah data dengan memanfaatkan Excel, penulisan artikel dengan memanfaatkan Office Word bahkan mempublish melalui blog pribadi atau media digital, pembuatan asesmen dan perangkat ajar dengan mempelajari platform Quizizz.
Merancang media pembelajaran interaktif dengan menggunakan canva bahkan video pembelajaran dengan menggunakan aplikasi gratis seperti Cap Cut dll.Semua kita sesuaikan dengan bidang dan kebutuhan kita."
4. Bagaimana  meningkatkan keterampilan digital untuk usia yang tak muda lagi terutama untuk membangun kepercayaan diri berliterasi digital?(P4)
"Berkolaborasi Bersama komunitas, baik di sekolah, praktisi pendidik bahkan dapat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Lembaga-Lembaga yang bersifat berkelanjutan atau singkat.
mengapa kolaborasi?
Hal paling mudah membangun rasa percaya diri dengan berkolaborasi dengan sesame rekan yang sudah memahami terlebih dahulu akan memudahkan kita dalam belajar."
Sebagai close statement dari nara sumber  beliau mengatakan :"Dalam era digital yang terus berkembang, literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Dengan menguasai literasi digital, kita tidak hanya mampu memanfaatkan teknologi untuk produktivitas, tetapi juga menjaga etika, keamanan, dan kepercayaan dalam dunia maya. Mari bersama-sama menciptakan ekosistem digital yang lebih cerdas, aman, dan berdaya guna untuk masa depan yang lebih baik."
Quote:
"Teknologi adalah alat, tetapi literasi digital adalah kuncinya. Dengan keduanya, kita dapat membuka peluang tanpa batas."
Bang Mamat terlihat gundah di Cikini,
Bersih-bersih lalu pergi naik lokomotif,
Tamatlah tamat sudah materi hari ini,
Terima kasih semua, selalu berbagi karya yang inspiratif.
Salam literasi para sahabat Kompasianer!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H