Digital (GMLD) kali ini dibersamai oleh narasumber ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. dan sebagai moderator Bapak Sim Chung Wei, S.P. atau biasa disapa koko Sim dengan topik "Menjadi Pejuang Kebenaran di Tengah Gempuran Hoax". Inilah penjelasannya.
Pertemuan ke-6 pelatihan Guru Motivator LiterasiPendahuluan
Dunia maya telah menjadi medan perang informasi. Hoaks, seperti virus, menyebar dengan cepat dan merusak tatanan sosial. Di tengah gempuran berita bohong yang semakin intens, peran kita sebagai warga digital semakin krusial. Kita dituntut untuk menjadi filter informasi yang kritis, membedakan mana yang fakta dan mana yang fiksi, serta aktif menyebarkan kebenaran. Oleh sebab itu menjadi pejuang kebenaran di tengah gempuran hoax adalah sebuah panggilan moral yang harus dijawab oleh setiap individu.
Mengapa Kita Harus Waspada dengan Berita dari Medsos?
Kita harus waspada dengan berita dari media sosial karena pertimbangan banyaknya informasi palsu atau hoax yang menyebar, kurangnya regulasi dan pengawasan konten, mudahnya informasi menyebar secara viral dan  resiko penyebaran informasi sensitif dan berbahaya serta dampak negatif terhadap opini publik dan keputusan.
Pentingnya Literasi Digital dan Kemampuan Verifikasi
Literasi digital bukan hanya tentang mengoperasikan perangkat, tetapi juga tentang cara memahami cara kerja internet dan media sosial. Kemampuan untuk memverifikasi informasi, seperti mengecek sumber, mencari bulkti tambahan dan membandingkan berbagai sudut pandang, adalah kunci untuk menjadi warga digital yang cerdas. Dengan literasi digital yang baik, kita dapat melindungi diri dari manifulasi informasi dan ikut serta dalam menciptakan ruang digital yang sehat.
Ada beberapa  cara verifikasi Kebenaran untuk mengidentifikasi hoax, diantaranya :Â
Metode verifikasi :Â
1. Periksa sumber : Pastikan sumber informasi kredibel, resmi dan terpercaya.
2. Cari sumber primer : Carilah sumber asli informasi seperti laporan resmi, data statistik atau penelitian ilmiah.
3. Bandingkan informasi : Perbandingan informasi dari berbagai sumber untuk memastikan kesamaan.
4. Pastikan tanggal : Pastikan informasi tidak kadaluarsa.
5. Periksa referensi : Pastikan informasi disertai dengan referensi yang jelas.
Alat Verifikasi :Â
1. Fact -checking : Situs seperti link unavailable, snopes atau Kompas Fact Check.
2. Goegle Reverse  Image : Untuk mengecek keaslian gambar.
3. Link unavailable : Untuk memeriksa situs kepemilikan web.
4. Wayback Machine : Untuk melihat versi lama situs web.
5. Situs web resmi : Periksa situs web resmi pemerintah atau organisasi terkait.
Keterampilan Verifikasi :Â Untuk memverifikasi data dibutuhkan keterampilan kritis, analitis, objektif, teliti dan pemahaman kontek.
Langkah-langkah verifikasi :Â
1. Baca informasi secara keseluruhan.
2. Identifikasi klaim atau pernyataan.
3. Cari sumber informasi.
4. Verifikasi informasi
5. Buat kesimpulan berdasarkan bukti.
Sumber terpercaya : Situs web resmi pemerintah, media massa terkemuka, jurnal ilmiyah dan akademik, organisasi non -profit yang berfokus pada verifikasi fakta dan sumber berita internasional yang terpercaya.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut Anda dapat efektif memverifikasi kebenaran dan mengidentifikasi hoax.
Bagaimana Kiprah Kita Menjadi Pejuang Kebenaran?Â
Untuk melawan hoax kita perlu mengambil peran aktif sebagai pejuang kebenaran. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan :Â
- Tingkatkan Literasi Digital : Fahami cara kerja platform digital dan fahami cara memverifikasi informasi. Dengan literasi digital yang  baik, Anda dapat mengidentifikasi sumber informasi yang kredibel, mengetahui cara melacak jejak digital sebuah berita dan     memanfaatkan alat dan situs pemeriksa fakta, seperti Check-Fakta dan TurnBackHoax.
- Verifikasi Informasi Sebelum Membagikan : Jangan pernah menyebarkan informasi yang belum Anda pastikan kebenarannya. Gunakan prinsip 3M (Melihat, Memeriksa, Memastikan).
- Edukasi Orang Lain : Memperluas dampak positif. Berikan contoh nyata dampak buruk hoax untuk meningkatkan kepedulian mereka.
- Gunakan Media Sosial dengan Bijak : Manfaatkan media sosial untuk menyebarkan kebenaran. Hindari debat yang tidak produktif dan fokus pada fakta. Jadilah teladan dalam menyebarkan informasi yang positif dan akurat.
- Laporkan hoax : Jika menemukan hoax, segera laporkan ke pihak berwenang atau platform terkait. Banyak media sosial yang menyediakan fitur untuk melaporkan konten palsu.
Siapakah yang Bertanggungjawab Menghentikan Hoax?
1. Masyarakat : Masyarakat berperan aktif dalam memerangi hoax dengan meningkatkan literasi digital.
2. Pemerintah : Pemerintah berperan  mengatur dan mengawasi penyebaran informasi di dunia digital.
3. Media : Media berperan penting dalam menyajikan informasi yang akurat dan bertanggungjawab.Â
Di sini menjelaskan bahwa perlu adanya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan media dalam menyajikan informasi yang akurat. Melawan hoax membutuhkan kerjasama dan tanggungjawab bersama dengan menciptakan masyarakat cerdas dan harmonis serta memupuk kebenaran dan keadilan.
Menguatkan Moral dan Etika
Menjadi pejuang kebenaran juga membutuhkan integritas moral. Tanamkan nilai-nilai berikut :Â
Kejujuran : Selalu menyampaikan informasi yang benar.
Kepedulian : Peduli terhadap dampak informasi terhadap orang lain.
Tanggung jawab : Bertanggung jawab secara penuh atas informasi yang Anda bagikan.
Dengan memiliki nilai-nilai kejujuran, kepedulian dan tanggung jawab diharapkan info yang disampaikan memang benar adanya dan tanpa rekayasa.
Kesimpulan
Setiap individu baik berperan sebagai diri sendiri, pemerintah atau pengendali media sosial maka mempunyai kewajiban untuk menjadi pejuang untuk menghentikan gempuran penyebaran hoax yang menyesatkan. Tidak ada kata terlambat untuk menegakkan kebenaran, mulailah saat ini, mulai dari diri sendiri.
Bunga selasih dicampur daun salam,
Pagi-pagi dijual di dalam lokomotif,
Terima kasih Mrs. Aam,
Telah berbagi ilmu yang inspiratif.
Berselisih karena tak punya SIM,
Diberi saran menghadap operator,
Terima kasih koko Sim,
Telah berperan sebagai moderator.
Wassalam.
Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H