Digital (GMLD) kali ini dibersamai oleh nara sumber bapa Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. (Omjay) sebagai narasumber dan bunda Lely Suryani, S.Pd. SDÂ sebagai moderator membahas tentang Pengenalan Cyberbullying dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu.
Pertemuan ke-4 Guru Motivator LiterasiPendahuluan
Apa itu Cyberbullying?
Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah perundungan dengan menggunakan media teknologi digital.Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game dan ponsel. Adapun menurut Think Before Text, cyberbullying adalah perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut. Jadi, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan kekuatan dalam hal ini merujuk pada sebuah persepsi kapasitas pisik dan mental.
Apa jenis-jenis Cyberbullying?
Jenis-jenis cyber bullying bisa berupa hal-hal sebagai berikut :
1. Pesan berisi ancaman atau kekerasan melalui email, SMS atau aplikasi pesan.
2. Komentar negatif atau hinaan  di media sosial, blog atau forum.
3. Penyebaran informasi palsu atau fitnah yang dapat menghancurkan reputasi seseorang.
4. Pemalsuan identitas seperti membuat akun palsu untuk menghina atau memitnah.
5. Pengiriman konten  eksplisit seperti gambat, atau video yang tak pantas.
6. Perundungan online seperti mengganggu atau mempermalukan seseorang secara online.
Mengapa Kita Harus Mencegah Cyberbullying?
Cyberbullying adalah ancaman serius yang dapat meninggalkan luka mendalam pada korban. Tindakan seperti menyebarkan rumor, ancaman, atau pelecehan online dapat menyebabkan depresi, kecemasan, bahkan mendorong korban untuk menyakiti diri sendiri. Korban cyberbullying seringkali merasa terisolasi, kehilangan kepercayaan diri, dan kesulitan untuk melanjutkan kehidupan normal. Oleh karena itu, mencegah cyberbullying adalah upaya untuk melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan anak-anak serta remaja kita.
Siapa saja yang Rentan Terkena Cyberbullying?
Pelaku cyberbullying sering merasa aman dan berani karena mereka bisa menyembunyikan identitas mereka di dunia maya. Hampir semua orang mempunyai akses ke internet dan perangkat digital, sehingga memudahkaan seseorang untuk melakukan cyberbullying. Cyberbullying bisa menimpa siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, Â status sosial atau latar belakang. Namun ada beberapa kelompok yang rentan menjadi sasaran, diantaranya :
- Remaja:Â Remaja sering kali menjadi target utama karena mereka menghabiskan banyak waktu di dunia online dan masih dalam proses membangun identitas diri.
- Anak-anak:Â Anak-anak yang lebih muda juga rentan karena mereka mungkin kurang memiliki pemahaman tentang konsekuensi dari tindakan online dan bagaimana melindungi diri mereka sendiri.
- Orang dengan perbedaan:Â Individu yang memiliki perbedaan fisik, mental, atau sosial seringkali menjadi target karena dianggap "berbeda" atau "aneh".
- Orang yang kurang percaya diri:Â Orang yang kurang percaya diri atau memiliki harga diri rendah lebih mudah terpengaruh oleh kata-kata negatif dan tindakan bullying.
- Orang yang aktif di media sosial: Semakin aktif seseorang di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka menjadi target cyberbullying.
Kapan dan Dimana Cyberbullying Bisa Terjadi?
Cyberbullying bisa terjadi kapan saja dan di mana saja selama ada akses internet. Ini bisa berlangsung 24/7, bahkan saat kamu sedang tidur!
Beberapa tempat umum sering terjadinya cyberbullying :
- Media sosial:Â Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan Snapchat adalah tempat paling umum untuk cyberbullying.
- Platform pesan:Â Aplikasi pesan seperti WhatsApp, Line, dan Telegram juga sering digunakan untuk menyebarkan pesan atau gambar yang menyakitkan.
- Game online:Â Selama bermain game online, kamu bisa menjadi sasaran ejekan, ancaman, atau bahkan diskriminasi dari pemain lain.
- Forum online:Â Di forum diskusi, blog, atau komentar di website, kamu bisa menjadi target serangan pribadi.
- Email: Email juga bisa menjadi sarana untuk menyebarkan rumor atau ancaman.
Bagaimana Cara Mencegah Cyberbullying?
Pencegahan cyberbullying membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak. Sekolah memiliki peran penting dalam memberikan edukasi tentang etika digital dan bahaya cyberbullying sejak dini. Orang tua juga perlu aktif mengawasi aktivitas online anak-anak mereka dan membuka komunikasi yang terbuka. Platform media sosial dan penyedia layanan internet harus proaktif dalam mengembangkan fitur-fitur yang mencegah cyberbullying dan menyediakan mekanisme pelaporan yang mudah. Selain itu, pemerintah perlu membuat regulasi yang lebih tegas terkait cyberbullying dan meningkatkan literasi digital masyarakat. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan online yang aman dan nyaman bagi semua orang.
Berikut beberapa pesan yang dapat disampaikan oleh Omjay untuk peserta GMLD PGRI:
Pesan Utama
1. "Jadilah pengguna internet yang bijak dan bertanggung jawab."
2. "Lindungi privasi dan keamanan data pribadi Anda."
3. "Jangan membagikan informasi sensitif secara online."
Tips Mencegah Cyberbullying
1. "Verifikasi informasi sebelum membagikannya."
2. "Gunakan kata sandi yang kuat dan unik."
3. "Aktifkan pengaturan privasi di media sosial."
4. "Jangan membalas pesan negatif atau provokatif."
5. "Laporkan kasus cyberbullying ke pihak berwenang."
Meningkatkan Literasi Digital
1. "Pahami cara menggunakan teknologi dengan aman."
2. "Pelajari tentang keamanan online dan privasi."
3. "Ikuti perkembangan teknologi terbaru."
4. "Baca kebijakan privasi aplikasi sebelum menggunakannya."
Menghadapi Cyberbullying
1. "Jangan merasa bersalah atau malu."
2. "Laporkan kasus ke pihak berwenang."
3. "Cari dukungan dari keluarga dan teman."
4. "Jangan membalas atau melawan pelaku."
Sumber Bantuan
1. Kemenkominfo RI: 157
2. LPAI: (021) 3190 5377
3. Crisis Text Line (CTL): 119 (SMS)
4. Situs web Kemenkominfo RI
Pesan Motivasi
1. "Kita harus menjadi agen perubahan dalam mencegah cyberbullying."
2. "Kita harus menjaga keselamatan dan keamanan online."
3. "Kita harus mendukung korban cyberbullying."
Berikut beberapa  closing statement dari Omjay untuk materi "Yuk Kita Cegah Cyberbullying!":
1. Jangan biarkan cyberbullying menghancurkan hidup kita! Mari kita bersatu melawan kejahatan ini dan menjaga keselamatan online kita. Mulai dari diri sendiri, mulai dari sekarang!
2. Cyberbullying bukan hanya masalah korban, tapi juga tanggung jawab kita bersama. Mari kita terus belajar, berbagi, dan melindungi diri serta orang lain dari kejahatan online.
3. Kita memiliki kekuatan untuk menciptakan lingkungan online yang aman dan nyaman. Mari kita jadikan internet sebagai sarana positif untuk membangun masa depan yang lebih baik!
4.Cyberbullying dapat menimbulkan dampak yang serius. Mari kita waspada, berhati-hati, dan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan. Kita harus menjaga keselamatan online kita!
5. Yuk, kita cegah cyberbullying bersama! Laporkan pelaku, dukung korban, dan bagikan pengetahuan. Mari kita membuat perubahan positif di dunia maya!
Wassalam.Â
Cendrawasih terbang mengejar bajay,
Lalu pergi dengan gaya berkelebat,
Terima kasih telah mengajar Omjay,
Selalu berbagi karya yang bermanfaat.
Yusri, Sumedang_19122024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H