Dalam bingkai iman, terpatri wajah suciÂ
Sebuah cermin jiwa, murni dan jernih
 Menampilkan cahaya, kasih yang abadi
 Menginspirasi sekeliling, hati menjadi bersih
Ia bagai bulan, menerangi gelap malam
 Menuntun langkah, ke jalan yang benar
 Dengan sabar dan tulus, ia menebar salamÂ
Menjadi teladan, bagi sesama insan
Dalam setiap tindakan, terukir keindahanÂ
Kata-kata bijak, mengalir bagai embun
 Menyejukkan hati, yang tengah gundah gulanaÂ
Menebar semangat, untuk terus berjuang
Wahai jiwa yang tulus, engkau cermin kehidupanÂ
Refleksi diri, bagi setiap insanÂ
Teruslah bersinar, bagai bintang di angkasaÂ
Menjadi cahaya, bagi dunia
Dalam bingkai jiwa, dunia terpantul jelas
 Sebuah kanvas luas, dipenuhi warna dan kisahÂ
Setiap goresan, setiap luka, setiap tawa lepas
 Menjadi cerminan, jiwa yang tak pernah lepas
Di balik permukaan yang tenang, gelora bergelutÂ
Pergulatan batin, antara harap dan putusÂ
Namun dalam setiap cobaan, kekuatan terujiÂ
Jiwa tumbuh dewasa, semakin membumi
Dalam cermin jiwa, kutemukan jati diri
Nilai-nilai luhur, yang takkan pernah mati
 Kasih sayang, keberanian, dan ketulusan hati
 Menjadi pedoman, langkah di dunia fana ini
Dunia luar, hanyalah bayangan diriÂ
Refleksi dari apa yang kita beriÂ
Jika hati murni, dunia pun berseri
 Sebaliknya, jika gelap, hati pun terjerat neri
Kan kurawat cermin jiwaÂ
Agar pantulannya, selalu indah mempesonaÂ
Dengan cinta dan kasih, kita sempurnakan diri
 Menjadi manusia sejati, penuh makna.Â
Sumedang, 7 November 2024
Selamat pagi, salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H