Studi Kasus:
 Harapan untuk membina rumah tangga terpaksa kandas bagi W. Rencana pernikahan yang telah lama dinantikan harus dibatalkan karena tuntutan biaya pernikahan yang tak terpenuhi. Tekanan finansial yang begitu besar dari pasangannya membuatnya merasa gagal dan tidak mampu. Kekecewaan mendalam pun menyelimuti hatinya, ditambah lagi dengan rasa malu dan cemoohan dari lingkungan sekitar. Ini adalah salah satu alasan dari sederet kasus lain yang menyebabkan penundaan pernikahan.
Pendahuluan
Pernikahan, yang selama ini dianggap sebagai tujuan hidup bagi banyak orang, kini semakin jarang terjadi. Angka pernikahan di berbagai negara, termasuk Indonesia, mengalami penurunan yang signifikan. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mendasar: mengapa semakin sedikit orang yang memilih untuk menikah?
Alasan di Balik Penurunan Angka Pernikahan
Beberapa faktor kompleks saling terkait dalam mendorong penurunan angka pernikahan, antara lain:
1. Perubahan Konsep Keluarga :Â
Generasi muda semakin mengedepankan kemandirian dan kebebasan pribadi. Konsep keluarga tradisional yang menempatkan pernikahan sebagai prioritas utama mulai terkikis. Fenomena nikah sirri atau di bawah tangan yang tidak masuk dalam catatan KUA menambah daftar penyebab menyusutnya data pernikahan di Indonesia.
2. Peningkatan Pendidikan dan Karier:
Banyak wanita, khususnya, memilih untuk menunda pernikahan demi mengejar pendidikan tinggi dan karier yang mapan. Â Pekerjaan yang menuntut waktu dan energi yang besar membuat individu memiliki waktu yang lebih sedikit untuk menjalin hubungan serius.
3. Kondisi Ekonomi: