Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gambar Bercerita dan Cerita Bergambar, Dua Media Penyampai Pesan Pengetahuan

5 November 2024   04:28 Diperbarui: 5 November 2024   07:51 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Studi kasus :

Dalam rapat penentuan jenis lomba yang akan diselenggarakan dalam ajang seleksi  Festifal Lomba Seni  Siswa Nasional (FLSSN) tingkat Sekolah Dasar setingkat kecamatan terjadi miskonsepsi antara pengertian  gambar bercerita dan cerita bergambar. Hal ini perlu diluruskan karena akan menentukan produk yang dihasilkan sehingga tidak terjadi diskualifikasi.

Pendahuluan 

Dalam dunia seni dan literasi, kita seringkali menemukan dua istilah yang seringkali tertukar, yaitu gambar bercerita dan cerita bergambar. Meskipun keduanya melibatkan visual dan narasi, namun terdapat perbedaan mendasar yang membedakan keduanya. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai keunikan dan perbedaan antara gambar bercerita dan cerita bergambar. 

Gambar Bercerita

Gambar bercerita, atau sering juga disebut visual storytelling, adalah sebuah seni menyampaikan narasi melalui gambar-gambar statis. Setiap gambar dalam rangkaian tersebut memiliki makna dan pesan yang saling berkaitan, sehingga membentuk sebuah cerita utuh. Unsur-unsur visual seperti ekspresi wajah, gestur tubuh, latar belakang, dan komposisi gambar menjadi kunci dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

Keunikan:

 Gambar bercerita dapat menyampaikan cerita yang kompleks tanpa batasan bahasa atau budaya. Pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh berbagai kalangan usia dan latar belakang. jadi lebih fleksibel dan uiversal. Dilihat dari segi emosional gambar ini mampu membangkitkan emosi yang kuat pada penonton. Contoh gambar bercerita diantaranya : komik strip, infografis dan poster kampanye.

Cerita Bergambar

Cerita bergambar, atau picture book, adalah sebuah buku yang menggabungkan teks tertulis dan gambar ilustrasi. Teks dan gambar saling melengkapi dan bekerja sama untuk menyampaikan cerita. Gambar dalam cerita bergambar berfungsi sebagai visualisasi dari teks, sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami dan membayangkan cerita tersebut.

Keunikan:

Kombinasi teks dan gambar menciptakan pengalaman membaca yang kaya. Gambar merangsang imajinasi pembaca untuk membayangkan detail yang tidak tertulis. Cerita bergambar sering digunakan sebagai media pembelajaran untuk anak-anak.

Contoh: Buku dongeng dan buku cerita anak-anak

Perbedaan Utama : 

Dalam Gambar Bercerita, gambar menjadi elemen utama yang menyampaikan narasi. Teks yang digunakan biasanya sangat minimal atau bahkan tidak ada sama sekali. Urutan gambar sangat penting untuk memahami alur cerita. Pembaca harus mengamati setiap gambar secara berurutan untuk menangkap keseluruhan cerita. Gambar harus sangat detail dan ekspresif untuk menyampaikan emosi, tindakan, dan suasana cerita.

Sedangkan Cerita Bergambar, baik gambar maupun teks sama-sama penting dalam menyampaikan cerita. Gambar melengkapi teks dan sebaliknya. Teks biasanya memberikan penjelasan yang lebih detail tentang apa yang terjadi dalam gambar, serta pikiran dan perasaan karakter. Gambar berfungsi untuk memperjelas teks dan membuat cerita lebih menarik.

Peran Gambar Bercerita dan Cerita Bergambar dalam Pendidikan

Gambar bercerita dan cerita bergambar telah lama diakui sebagai alat yang efektif dalam dunia pendidikan. Keduanya menawarkan cara yang unik dan menarik untuk menyampaikan informasi, merangsang imajinasi, serta meningkatkan pemahaman siswa. Berikut adalah beberapa peran penting dari kedua media visual ini dalam proses belajar-mengajar:

1.  Membuat Pembelajaran Lebih Menarik

 Gambar-gambar yang hidup dan berwarna menarik perhatian siswa, membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Gambar membantu siswa untuk memvisualisasikan konsep-konsep abstrak, sehingga lebih mudah dipahami.

2. Meningkatkan Pemahaman

Gambar dapat menyederhanakan informasi kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah dicerna. Informasi yang disajikan dalam bentuk visual cenderung lebih mudah diingat. Gambar dapat digunakan untuk menggambarkan masalah dan solusi, membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

3. Mendorong Kreativitas

Gambar-gambar yang unik dan kreatif dapat memicu ide-ide baru dan mendorong siswa untuk berpikir di luar kotak. Melalui gambar, siswa dapat mengekspresikan diri dan menunjukkan pemahaman mereka terhadap suatu topik dengan cara yang unik.

4. Memfasilitasi Pembelajaran Bahasa

Gambar dapat membantu siswa belajar kosakata baru dalam bahasa asing atau bahasa ibu. Gambar membantu siswa memahami arti kata dalam konteks yang berbeda. Gambar dapat menjadi pemicu untuk diskusi dan percakapan.

5. Membantu Siswa dengan Berbagai Kebutuhan Belajar

Siswa visual akan sangat terbantu dengan adanya gambar untuk memperkuat pemahaman mereka. Gambar dapat membantu siswa yang kesulitan membaca untuk memahami teks.

Contoh Penerapan dalam Pendidikan

  • Buku Teks: Banyak buku teks modern menggunakan gambar dan ilustrasi untuk memperjelas konsep-konsep yang sulit.
  • Presentasi: Guru dapat menggunakan slide presentasi yang kaya akan gambar untuk membuat pelajaran lebih menarik.
  • Worksheet: Latihan soal atau lembar kerja yang dilengkapi dengan gambar dapat membantu siswa mempraktikkan materi yang telah dipelajari.

Proyek Seni: Membuat komik, poster, atau cerita bergambar dapat menjadi proyek yang menyenangkan dan mendidik.

Manakah yang Lebih Efektif dalam Menyampaikan Pesan: Gambar Bercerita atau Cerita Bergambar?

Jawabannya tidak semata-mata hitam putih, karena keduanya memiliki keunggulan dan cocok untuk konteks yang berbeda.

Baik gambar bercerita maupun cerita bergambar memiliki kekuatan unik dalam menyampaikan pesan. Pilihan antara keduanya seringkali tergantung pada tujuan yang ingin dicapai, target audiens, dan kompleksitas pesan yang ingin disampaikan.

Gambar Bercerita: Kekuatan Visual yang Ringkas

Keunggulan:

 Gambar bercerita dapat menyampaikan pesan secara singkat dan langsung, tanpa banyak teks. Bahasa visual bersifat universal, sehingga mudah dipahami oleh berbagai latar belakang budaya dan usia. Gambar mampu membangkitkan emosi yang kuat dan meninggalkan kesan mendalam. Dapat digunakan untuk berbagai tujuan, dari iklan hingga kampanye sosial.

 Gambar Bercerita digunakan  ketika ingin menyampaikan pesan yang sederhana dan jelas, jika ingin membangkitkan emosi tertentu, seperti kesedihan, kemarahan, atau kebahagiaan, untuk menyajikan data kompleks dalam bentuk yang lebih mudah dipahami.

Cerita Bergambar: Kombinasi Teks dan Visual yang Menarik

Keunggulan:

 Kombinasi teks dan gambar memungkinkan penyampaian cerita yang lebih kompleks dan mendalam. Membaca cerita bergambar merangsang imajinasi pembaca untuk membayangkan detail yang tidak digambar. Sangat efektif untuk pembelajaran, terutama pada anak-anak, karena menggabungkan aspek visual dan verbal.  Membangun keterikatan emosional yang lebih kuat dengan pembaca.

Cerita Bergambar digunakan ketika ingin menceritakan sebuah kisah yang panjang dan kompleks, untuk mengajarkan konsep-konsep abstrak atau sejarah, untuk memberikan hiburan dan pengalaman membaca yang menyenangkan.

Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas:

  • Target Audiens: Anak-anak cenderung lebih responsif terhadap gambar yang berwarna-warni dan cerita yang sederhana. Orang dewasa mungkin lebih tertarik pada gambar yang lebih realistis dan cerita yang kompleks.
  • Tujuan Komunikasi: Apakah tujuannya untuk menginformasikan, menghibur, atau membujuk? Setiap tujuan memiliki pendekatan visual yang berbeda.

Konteks: Di mana dan kapan pesan akan disampaikan? Konteks yang berbeda membutuhkan pendekatan visual yang berbeda pula.

Kesimpulan

 Gambar bercerita dan cerita bergambar memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan. Dengan memanfaatkan kekuatan visual, media ini dapat membuat pembelajaran lebih efektif, menarik, dan bermakna. Baik guru maupun siswa dapat memperoleh banyak manfaat dari penggunaan gambar dalam proses belajar-mengajar.Tidak ada jawaban yang mutlak tentang mana yang lebih efektif. Keduanya memiliki peran penting dalam komunikasi visual. Pilihan terbaik tergantung pada konteks dan tujuan yang ingin dicapai. Baik gambar bercerita maupun cerita bergambar memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Pilihan antara keduanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Gambar bercerita lebih cocok untuk menyampaikan pesan secara cepat dan efektif, sedangkan cerita bergambar lebih cocok untuk membangun dunia cerita yang kaya dan imajinatif.

Salam literasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun