Dalam jok sempit, ku duduk termenung
 Rinai hujan , menari di kaca buram
 Angkot tua meluncur, di jalanan yang lengang
 Menemani langkah pulang, tubuh yang lelah
Tetesan hujan, membasahi kaca jendelaÂ
Membentuk lukisan alam, abstrak dan indah
 Cahaya senja meredup, perlahan menghilangÂ
Digantikan kelam malam, yang mulai datang
Suara mesin mendengung, irama sendu
 Menyatu dengan rinai hujan, yang begitu syahduÂ
Pikiran melayang, mengingat hari yang panjang