Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jejak Emas Sritex : Dari Desa ke Puncak Industri Tekstil Global

1 November 2024   11:16 Diperbarui: 1 November 2024   12:59 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Pada tahun 2018, sekolah SMAN jATINANGOR Sumedang, tempat anak saya bersekolah mengadakan kunjungan indrustri ke PT Sritex. Saat itu saya hanya mengagumi oleh-oleh berupa produk celana pendek dewasa dengan bahan yang sangat kuat dan berkualitas export. Saya tidak terlalu peduli dengan pabrik pembuatnya karena tidak berkunjung secara langsung menyaksikan proses produksi tekstil tersebut. Sekarang baru menyadari setelah Kompasiana mengangkat isue tentang kejayaan  PT Sritex. PT Sri Rejeki Isman Tbk atau yang lebih dikenal dengan Sritex, pernah menjadi bintang gemilang di langit industri tekstil Indonesia. Kisah perjalanan perusahaan ini dari sebuah usaha kecil di desa menjadi raksasa tekstil yang diakui dunia, menyimpan banyak inspirasi dan pelajaran berharga.

Dari Kios Kecil Menjadi Raksasa Tekstil

Bermula dari sebuah kios kecil di Pasar Klewer, Solo,Sukoharjo, Jawa Tengah  pada tahun 1966, H.M. Lukminto, sang pendiri, perlahan-lahan membangun kerajaan bisnis tekstilnya. Dengan kegigihan dan semangat yang tak kenal lelah, Lukminto berhasil mengembangkan usahanya hingga menjangkau pasar global. Kualitas produk yang unggul dan inovasi yang terus-menerus menjadi kunci kesuksesan Sritex dalam merebut hati konsumen di berbagai negara.

Kualitas dan Inovasi: Senjata Rahasia Sritex

Salah satu faktor kunci di balik kesuksesan Sritex adalah komitmen yang kuat terhadap kualitas. Setiap helai kain yang dihasilkan Sritex melalui proses produksi yang ketat dan memenuhi standar internasional. Selain itu, Sritex juga dikenal dengan inovasi produknya. Perusahaan ini tidak hanya memproduksi kain-kain biasa, tetapi juga mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen.

Ekspansi ke Pasar Global

Ambisi Sritex tidak berhenti di pasar domestik. Perusahaan ini secara agresif melakukan ekspansi ke pasar internasional. Salah satu pencapaian terbesar Sritex adalah berhasil mendapatkan kepercayaan untuk memproduksi seragam militer untuk pasukan militer NATO seperti  Jerman dan Inggris. Keberhasilan ini semakin memperkuat reputasi Sritex di mata dunia.   

Faktor-Faktor Pendukung Kesuksesan Sritex

  • Manajemen yang Solid: H.M. Lukminto adalah seorang pemimpin yang visioner dan memiliki semangat juang yang tinggi.
  • Kualitas Produk Unggul: Sritex dikenal dengan produk tekstil yang kuat, tahan lama, dan memiliki desain yang menarik.
  • Inovasi: Perusahaan ini tidak pernah berhenti berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
  • Sumber daya manusia yang berkualitas: Sritex memiliki tenaga kerja yang terampil dan berkomitmen tinggi.
  • Dukungan pemerintah: Pemerintah memberikan dukungan yang signifikan terhadap perkembangan industri tekstil di Indonesia, termasuk Sritex.

Pelajaran dari Kisah Sritex

Kisah sukses Sritex memberikan banyak pelajaran berharga bagi para pengusaha dan pelaku industri di Indonesia, antara lain:

  • Pentingnya kualitas: Kualitas produk adalah kunci keberhasilan dalam jangka panjang.
  • Inovasi adalah kunci keberlangsungan: Perusahaan harus terus berinovasi untuk tetap relevan di pasar yang dinamis.
  • Sumber daya manusia adalah aset yang paling berharga: Perusahaan harus memperhatikan kesejahteraan dan pengembangan karyawan.
  • Semangat pantang menyerah: Kegagalan adalah hal yang wajar, namun yang terpenting adalah bagaimana kita bangkit kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun