Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Analogi Sabar

15 Oktober 2024   03:56 Diperbarui: 15 Oktober 2024   04:22 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di tengah badai, ombak bergulung-gulung 

Menghantam karang dengan sekuat tenaga 

Namun, di sela hempasannya yang menggelegar 

Tersimpan kesabaran yang tak terduga 

Sabar seperti ombak, yang terus bergerak 

Mencari jalan menuju daratan yang lapang

 Meski terhalang batu dan pasir yang tajam

 Ia tetap teguh, tak pernah menyerah 

Bunga kecil tumbuh di celah bebatuan 

Mencari rezeki dari tetesan embun pagi 

Meski terhimpit dan kekurangan cahaya 

Ia tetap mekar dengan warna yang menawan 

Sabar seperti bunga, yang tak pernah mengeluh

 Menanti saatnya untuk bermekaran indah

 Meski harus melewati musim dingin yang pahit 

Ia tetap tegar, tak pernah 

Bintang bersinar terang di langit malam 

Menjadi penunjuk jalan bagi yang tersesat

 Meski kecil dan jauh, cahayanya tetap terlihat

 Menebarkan harapan di tengah kegelapan

Sabar seperti bintang, yang terus menerangi 

Meski tak selalu terlihat oleh mata 

Ia tetap setia pada jalurnya 

Menunggu saat yang tepat untuk bersinar

Sungai mengalir tenang menuju lautan luas 

Mengalir melewati hutan, sawah, dan perkampungan 

Meski terhalang batu dan jeram yang curam

 Ia tetap mengalir, tak pernah berhenti

Sabar seperti sungai, yang terus mengalir

 Mencari tujuan akhir yang tak terhingga 

Meski harus melewati rintangan yang berat

 Ia tetap teguh, tak pernah putus asa

Sumedang, 15 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun