Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Adik Baru Datang, Hati Kakak Mengambang? Yuk diskusikan dengan Kakak :Perspektif Psikologi

27 September 2024   19:08 Diperbarui: 27 September 2024   19:38 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Memiliki anak adalah anugerah yang tak ternilai. Namun, keputusan untuk memiliki anak kedua seringkali memunculkan pertanyaan: "Apakah jarak kelahiran yang dekat akan berdampak pada perkembangan anak pertama?" Penelitian menunjukkan bahwa jarak kelahiran yang relatif dekat dapat memengaruhi dinamika keluarga dan psikologis anak. Artikel ini akan membahas tantangan dan peluang yang muncul dalam keluarga dengan jarak kelahiran yang dekat.

Kehadiran adik baru dalam keluarga seringkali menjadi momen yang dinantikan. Namun, bagi anak sulung, ini bisa menjadi pengalaman yang kompleks. Perubahan dinamika keluarga dan persaingan untuk mendapatkan perhatian orang tua dapat memicu berbagai emosi, mulai dari kegembiraan hingga kecemburuan. Untuk itu, pendekatan yang tepat dalam mendiskusikan hal ini sangat penting.

Nah, kalau kompasianer memiliki program  menambah adik baru, mari ikuti tips berikut ini!

Memahami Psikologi Anak

Sebelum memulai diskusi, penting untuk memahami perspektif psikologis anak. Anak-anak memiliki cara berpikir yang berbeda dengan orang dewasa. Mereka mungkin merasa:

  • Khawatir Kehilangan Perhatian: Anak sulung seringkali terbiasa menjadi pusat perhatian. Kehadiran adik baru bisa membuat mereka merasa tersisihkan.
  • Cemburu: Perasaan cemburu adalah hal yang wajar. Anak mungkin merasa adik baru akan "mencuri" kasih sayang orang tua.
  • Bingung: Anak mungkin belum sepenuhnya memahami konsep memiliki adik dan apa artinya bagi mereka.

Tips Mendiskusikan dengan Si Kakak

  1. Pilih Waktu yang Tepat:

    • Pilih momen ketika anak sedang santai dan tidak sedang sibuk dengan kegiatan lain.
    • Hindari saat anak sedang lelah atau merasa tidak nyaman.
    • Gunakan Bahasa yang Sederhana:

  2. Sesuaikan bahasa yang digunakan dengan usia dan tingkat pemahaman anak.
  3. Gunakan kalimat yang positif dan hindari kata-kata yang menakutkan.
  4. Jelaskan dengan Sederhana:
    • Gunakan analogi yang mudah dipahami, misalnya membandingkan dengan memiliki teman baru.
    • Jelaskan bahwa kehadiran adik akan menambah kebahagiaan dalam keluarga
    • Libatkan Anak dalam Persiapan: Ajak anak memilih nama untuk adiknya. Libatkan anak dalam menyiapkan perlengkapan bayi. Hal ini akan membuat anak merasa memiliki peran penting dalam menyambut adik baru. 

       5. Berikan Waktu untuk Menyesuaikan Diri: Setiap anak memiliki proses penyesuaian yang berbeda. Berikan waktu dan ruang bagi                  anak untuk mengekspresikan perasaannya.

      6. Berikan Perhatian Khusus: Pastikan anak sulung tetap merasa diperhatikan dan dicintai. Luangkan waktu khusus untuk                                   beraktivitas bersama anak sulung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun