Rembulan pudar berselimut mimpi
Cahaya kasih kini redup tak berarti
Bayang-bayang kelabu menyelimuti
Harapan sirna, hati pilu merintih
Dulu kau bintang terang di langit malam
Kini kau jatuh, terhempas ke dasar samudra
Mimpi indah sirna, tinggal kenangan hampa
Air mata mengalir, tak kuasa membendung duka
Langkah kaki terasa berat menapaki bumi,
Setiap helaan napas terasa sesak dan nyeri
Jiwa ini lelah, hati ini hancur
Saat meteor itu menghantam persada
Doa terpanjat ke langit raya
Mohon ampunan atas segala khilaf
Semoga kau kembali bersinar
Agar luka ini mendapat obat penawar
Sumedang, 20 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H