Dalam sunyi, pena menari
Menoreh kertas, hati bernyanyi
Kata-kata berbaris, penuh makna
Mengalir deras, bagai aliran sungai
Setiap coretan, sebuah rahasia
Hati berbicara, lewat goresan pena
Mencari jiwa yang mengerti makna
Dalam setiap baris, ada melodi
Nyanyian hati, merdu dan syahdu
Tersembunyi di balik tinta hitamnya
Mimpi, harapan, dan luka
Semua terurai dalam bait-baitnya
Hati berbicara, lewat goresan pena
Mencari jiwa yang mengerti makna
Dalam setiap baris, ada melodi
Nyanyian hati, merdu dan syahdu
Mengukir kata, menebar amarah
Lebih tajam dari sebilah pedang
Membelah hati, menggores semangat
Dalam tinta hitam tersimpan kekuatan
Kata-kata berbaris, penuh kepastian
Pena menari, menggoreskan makna
Lebih dahsyat dari dentuman meriam
Pedang melukai raga, sementara pena
Menembus jiwa, hingga ke sanubari
Sebuah revolusi, dimulai dari tinta
Mengubah dunia, dengan kata-kata cinta.
Pena, oh pena, kau lebih dari sekadar alat tulis
Kau adalah senjata para pejuang
Menebar benih kebenaran
Menghancurkan tembok-tembok kebohongan
Denganmu, kita bisa mengubah dunia
Tanpa perlu mengangkat senjata
Kata-katamu, seperti peluru
Menembus hati, menyadarkan jiwa.
Sumedang, 20 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H