Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rasulullah, Laut Kasih Sayang bagi Anak Yatim

16 September 2024   20:33 Diperbarui: 16 September 2024   21:19 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam lembaran sejarah yang penuh hikmah, terukir kisah seorang manusia agung yang namanya harum sepanjang masa. Beliau adalah Rasulullah Muhammad SAW, teladan bagi seluruh umat manusia. Di balik sosok pemimpin yang bijaksana, terdapat sisi lembut yang begitu mendalam, yakni kasih sayangnya yang tak terhingga kepada anak-anak yatim.

Sejak kecil, Rasulullah SAW telah merasakan sendiri pahitnya kehilangan sosok orang tua. Namun, pengalaman pahit itu justru menjadikannya sosok yang penuh empati dan penuh kasih terhadap anak-anak yang senasib dengannya. Hati beliau seakan menjadi lautan kasih sayang yang luas, siap menenggelamkan segala kesedihan dan kesepian yang dirasakan anak-anak yatim.

Pelukan Hangat di Tengah Kegelapan

Dalam setiap kesempatan, Rasulullah SAW selalu menyempatkan diri untuk menyantuni anak-anak yatim. Beliau mengusap kepala mereka dengan penuh kasih sayang, memberikan mereka senyuman yang menentramkan, serta kata-kata hikmah yang menyejukkan hati. Bagi anak-anak yatim, Rasulullah SAW bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga seorang ayah, seorang sahabat sejati yang selalu ada di sisi mereka.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita bahwa anak-anak yatim adalah amanah yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya. Mereka adalah tunas-tunas muda yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. Dengan menyayangi anak-yatim, kita tidak hanya menolong mereka, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Warisan Luhur yang Tak Lekang oleh Waktu

Kisah Rasulullah SAW meneladani anak yatim adalah warisan luhur yang harus kita lestarikan. Kasih sayang beliau kepada anak-anak yatim menjadi inspirasi bagi kita semua untuk senantiasa berbagi dan peduli terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan.

Mari kita jadikan kisah Rasulullah SAW sebagai motivasi untuk mengulurkan tangan kepada anak-anak yatim di sekitar kita. Dengan memberikan mereka kasih sayang, perhatian, dan dukungan, kita telah ikut serta dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi mereka dan bagi generasi emas mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun