Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantun Anti Bullying

16 September 2024   21:40 Diperbarui: 16 September 2024   21:46 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Edukasi tentang bullying sejak dini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah terjadinya bullying.

Kerjasama antara orang tua, guru, dan komunitas sangat penting untuk mengatasi masalah bullying.

Bullying, atau perundungan, adalah tindakan agresif yang berulang dan disengaja yang bertujuan menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain. Dampaknya sangat luas dan dapat meninggalkan luka mendalam, baik korban maupun pelaku.

Lewat pantun ini berusaha mengemas pesan terhadap para peserta didik agar berkarakter dan punya kesalehan sosial yang tinggi.

Anak dituntun main fox playing,

Ditarikan  bergelantungan,

Ini pantun stop bullying,

Mari kita hentikan perundungan.

Pergi ke pasar membeli ikan,

Ikan segar dimasak gulai,

Jangan suka menghina teman,

Karena semua punya nilai.

Penganan dibuka rasa teri,

Terasa enak  ternyata hanya terasi,

Jangan suka menindas diri,

Karena semua punya hak asasi.

Dari kota melihat gending,

Selendang penari berkelebat,

Mari kita hidup bersanding,

Bersenang hati  sapaan  hangat.

Jalan-jalan naik ojek,

Berhenti membeli salak dan  jeruk,

Janganlah suka mengejek,

Karena itu akhlak yang buruk.

Memancing ikan di sungai,

Dapat ikan canna yang besar.

Mari kita saling damai,

Asal hidup merana  menjadi tegar.

Membuka obat jangan ditekan,

Karena bisa jatuh dan terbelah,

Jangan suka membuat orang tertekan,

Karena itu perbuatan yang salah.

Pulang lari membeli sukun,

Buat kripik direndam pati,

Mari kita hidup rukun,

Jauh menggitik, dendam dan  menyakiti.

Dari kelapa membuat pati,

Diseduh panas biar tak tengi,

Mari kita jadi sahabat sejati,

Saling welas dan melindungi.

Buah jatuh di halaman,

Lupa ikatan tak dikaitkan,

Jangan suka menjatuhkan teman,

Karena itu perbuatan yang menyakitkan.

Sangat suka anak kecil berenang,

Semua senang tak butuh lawan,

Jangan suka mengucilkan orang,

Karena semua butuh kawan.

Membawa otok-otok pakai selang,

Main balapan dalam baji.

Jangan suka mengolok-olok orang,

Karena itu perbuatan yang keji.

Kisah anak keling anti pati,

Ceritanya seru dan menarik.

Mari kita saling menghormati,

Agar hidup menjadi lebih baik.

Berdoa sebelum tidur,

Memohon ampunan kepada Tuhan.

Mari jadi pribadi yang berbudi luhur,

Jauh dari perbuatan syetan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun