Mohon tunggu...
Yuyun Srimulyati
Yuyun Srimulyati Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pelatih Daerah/trainer PPKB Kemenag RI bidang profesional 2 (Publikasi Ilmiyah), pegiat literasi, public relation

Hobi yang baru saja menggeliat dan menantangku yaitu MENULIS karena terinspirasi para kompasianer, kumainkan jemari di pojok kompasiana, terjebak di ruang kolaborasi komunitas KAUSAKu4NKRI, berawal dari kepenasaran maka akhirnya Practice Makes Perfect basmalah ikuti langkah Kuntowijoyo menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecerdasan Numerasi vs Numerasi Kecerdasan

6 Juli 2024   08:46 Diperbarui: 6 Juli 2024   08:47 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun ajaran telah berakhir, dan kini saatnya masa penyerahan hasil laporan pendidikan. Namun, perlu kita renungkan bersama bahwa momen ini bukanlah ajang kompetisi, yang menghasilkan label juara, pintar, ataupun bodoh. Angka-angka di atas kertas memang merupakan bukti dari usaha keras anak-anak kita dari numerasi dan literasi. Namun, mari kita ingat bahwa angka-angka  tersebut hanyalah salah satu dari sekian banyak gambaran pencapaian mereka.

Setiap anak adalah individu yang unik dengan kelebihan dan potensi masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya (multiple intelligence). Di balik setiap nilai ada kisah perjuangan, kerja keras, dan proses belajar yang berbeda-beda. Anak-anak kita tidak hanya belajar untuk mengejar angka, tetapi juga untuk memahami diri mereka, menemukan minat dan bakat, serta mengembangkan karakter yang akan membimbing mereka sepanjang hidup.

Pembagian hasil belajar ini seharusnya menjadi momen refleksi bagi kita semua, baik guru, orang tua, maupun siswa. Ini adalah waktu yang tepat untuk melihat sejauh mana kita telah melayani tumbuh kembang anak-anak kita. Apakah kita hanya menjalankan rutinitas tahunan biasa, melaporkan kecerdasan numerasi, yang hasilnya dianggap sebagai numerasi kecerdasan ataukah kita telah berupaya meningkatkan nilai-nilai moral dalam profesi kita sebagai pendidik?

Sebagai pendidik, kita memiliki tanggung jawab besar. Bukan hanya untuk mengajarkan pengetahuan, tetapi juga untuk mendampingi anak-anak dalam perjalanan mereka menemukan jati diri. Mari kita terus memperbaiki diri, mencari cara-cara baru untuk mendukung dan  memotivasi anak didik kita, dan mengakui bahwa setiap pencapaian mereka, sekecil apapun, adalah langkah penting dalam h perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih baik. 

Dengan semangat refleksi dan peningkatan berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa pendidikan yang kita berikan tidak hanya menghasilkan angka-angka di atas kertas, tetapi juga membentuk generasi yang kuat, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Mari kita jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk memperkuat komitmen kita dalam mendidik dan menginspirasi anak didik kita.

Baarakallah fiikum untuk para guru hebat se-NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun