dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
puisi Hujan Bulan Juni adalah puisi karya Sarpadi Djoko Damono merupakan puisi pertama yang ditulis pertama kali oleh Sarpadi Djoko Damono pada tahun 1964. Buku kumpulan puisi bulan juni ini merupakan kumpulan puisi yang banyak di gemari oleh banyak orang. Puisi ini di sebut sebagai puisi legendaris karena sukses diterjemahi ke dalam 4 bahasa yakni bahasa Inggris, Jepang, Arab, dan Mandarin.
Pemilihan kata dalam puisi ini atau disebut dengan diksi sangat bagus dan jugas majas-majas dalam puisi ini sangat bagus untuk di nikamati oleh pembaca apalagi penikmat sastra. Dalam puisi ini begitu banyak pesan moral yang ingin di sampaikan oleh penulis kepada pembaca, begitu banyak pesan atau hikmah yang dapat di ambil dalam puisi ini. Bahasa yang di gunakan juga sangat mudah untuk di pahami oleh pembaca sehingga siapapun yang baca puisi ini akan sangat mudah tersentuh dengan isinya.Â
Meskipun kata-kata dalam puisi ini sangat sederhana tetapi makna dalam puisi Hujan Bulan Juni ini sangat mendalam. Puisi ini bermakna tentang kesabaran, ketabahan maupun penantian seseorang. Ketabahan dan kesabaran seseorang dalam tidak menyampaikan rindu dan sayangnya kepada seseorang yang di cintainya.Â
Dalam puisi ini pengarang mengambarkan atau menyampaikan makna tentang dia pandai menyembunyikan rasa sayang dan rindunya pada orang yang dia cintai. Jadi dalam puisi ini secara keseluruhan tentang seseorang yang saling mencintai, salin rindu dan khawatir namun, mereka sangat mampu menahan rasa rindu tersebut meskipun tidak pernah saling menyampaikan satu sama lain. Mereka saling menyembunyikan rasa rindu tersebut dengan ketabahan dan kesabaran mereka. Jadi puisi ini sangat bagus untuk para generasi muda dan memiliki pesan moral yang sangat bagus yang bisa kita ambil dalam puisi ini adalah tentang kesabaran dan ketabahan, meskipun saling mencintai tetapi bukan untuk dimiliki.
Jadi penulis ingin menyampaikan pesan kepada pembaca melalui puisinya yaitu tentang kesabaran dan ketabahan hati untuk menahan dan menyembunyikan rasa serta tidak memaksakan apa yang ingin dimilikinya maupun kehendaknya.
Tetapi dalam puisi ini juga ada beberapa perumpamaan yang sulit di mengerti oleh pembaca, meskipun begitu perumpamaan itulah yang menarik perhatian para pembaca karena lewat perumapaan tersebut terdapat pesan yang mendalam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI