Mohon tunggu...
Yustina SunastriRatna
Yustina SunastriRatna Mohon Tunggu... Lainnya - yuyun ratna03

yuyunratna pendidikan bahasa dan sastra indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kesepian

6 Juni 2022   20:31 Diperbarui: 6 Juni 2022   20:32 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin malam menembus kulit

memeluk tubuh yang kaku nan pucat

Angin yang datang seakan menyapa aku yang kesepian

Sebuah penantian yang tak kunjung datang

hingga hari menjadi bulan dan bulan menjadi tahun.

Kesepian menemaniku sepanjang hari, 

menanti akan datangnya kabar yang tak pasti.

Aku termenun sepanjang waktu, menatap bayangan yang gelap, membayangkan betapa kesepiannya diri ini.

Ditinggal si pemuja hati, yang tak tahu entah kemana

Membawa semua kenangan manis

yang masih kusimpan sebagai memori,

yang tak akan meredup bersilih bergantinya waktu.

Aku masih disini menanti dan menikmati sepi

Meskipun rindu kian mencekik diriku

Menahan rasa sakit dan jiwa yang terus berteriak

Mencekam dalam kesunyian, merintih dalam kesepian

Himgga tiba saatnya engkau dan aku bertemu kembali

Tuk mengobat rindu, hingga menjadi sendu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun