Mohon tunggu...
Eko Yuni Purnomo
Eko Yuni Purnomo Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

https://www.youtube.com/channel/UCYWfF5v2IaP3ylGo-4OpkDw

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muslim Halloween Japan

27 Oktober 2023   11:35 Diperbarui: 27 Oktober 2023   12:38 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka juga percaya bahwa pada 31 Oktober penguasa (Tuhan) yang mati mengumpulkan semua jiwa-jiwa orang-orang yang telah meninggal pada tahun itu. Jiwa-jiwa setelah kematian, akan tinggal di dalam tubuh binatang, maka pada hari ini tuhan akan mengumumkan bentuk yang seharusnya diterima oleh mereka selama tahun berikutnya.

Masalah Aqidah

Hampir semua tradisi Halloween didasarkan dalam budaya pagan kuno, atau dalam budaya kekristenan. Dari sudut pandang Islam, kepercayaan ini sama dengan bentuk penyembahan berhala alias syirik. Sebagai Muslim, kita seharusnya menghormati dan menjunjung tinggi iman dan keyakinan kita. Bagaimanapun Tuhan kita adalah Allah SWT, selain itu tidak ada.

Adalah kesalahan besar ketika kita, anak-anak, dan keluarga kita merayakan sesuatu tanpa tahu latar-belakang dan tujuannya, hanya karena di antara teman-teman kita sudah biasa melakukan. “Ah, kan sudah tradisi!” begitu sering kita dengar. Atau ada lagi yang melakukan karena ketidakmengertian mereka yang sangat parah. “Just for fun aja.” (untuk bersenang-senang).

Ingatlah, setiap amal dan perbuatan kita selalu berimplikasi hukum yang akibatnya akan dipertanggungjawabkan di akherat nanti.

Jadi apa yang bisa kita lakukan, ketika anak-anak kita melihat orang lain berpakaian, makan permen, dan pergi ke pesta? Walaupun mungkin tergoda untuk bergabung, kita harus berhati-hati untuk melestarikan tradisi kita (tradisi Islam) sendiri dan tidak sepatutnya membiarkan anak-anak kita menjadi rusak dengan fenomena ini.

Dalam satu riwayat, Rasulullah pada suatu hari didatangi oleh utusan orang-orang Mekah, yang di antara mereka itu adalah al-Walid bin al-Mughirah, Aswad bin Muthalib, dan Umyyah bin Khalaf. Mereka menawarkan titik temu persamaan agama antara Islam dengan agama orang-orang kafir pada saat itu. Mereka menawarkan untuk memeluk dan menjalankan agama Islam pada masa satu tahun dan pada tahun berikutnya berharap Rasulullah dan pengikutnya untuk menjalankan agama mereka menyembah berhala. Kerjasama saling menguntungkan ini diharapkan bisa saling bergantian. Dengan kerjasama seperti ini, mereka merasa tidak ada yang saling dirugikan antara kaum kafir dan Islam.

Tawaran itu serta merta ditolak Rasulullah diawali dengan kalimat “aku berlindung dari orang-orang yang menyekutukan Allah.” Dalam masalah aqidah dan tauhid, Rasulullah tidak berstrategi ataupun berpolitik untuk tawaran ini.

Sejak itu, Allah langsung menurunkan wahyu, yaitu Al-Qur'an QS 109:1-6 atau sering disebut Surat al-Kafirun (orang-orang kafir).Dalam surat al-Kafirun ayat pertama disebutkan, “Qul (katakan ya Muhammad) wahai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah”. Ayat berikutnya berbunyi, “aku bukanlah penyembah apa yang engkau sembah.”

Ayat ke-4 mengatakan, “Aku selamanya bukanlah penyembah apa yang kalian sembah.” Jadi jelaslah, ayat ini menunjukkan sikap berbeda dan harus diambil oleh setiap orang Muslim terhadap orang kafir.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Maka bagi kita umat Islam yang mengikuti perayaan agama non-muslim, sekalipun hanya dengan mengucapkan “selamat” saja, maka itu juga melanggar ketentuan Allah. Maka sikap yang paling baik adalah jangan pernah menggangu mereka dalam perayaan ibadah atau perayaan mereka sekecil apapun, dan sekaligus jangan pernah tersentuh sekecil apapun untuk mengikutinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun