Mohon tunggu...
Yuyun Firdausi
Yuyun Firdausi Mohon Tunggu... -

Let's get a life :-)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Krisis Iman akan Hidup sesudah mati

9 Desember 2018   09:52 Diperbarui: 25 Desember 2018   08:25 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat-lihat perjalanan manusia dan peradabannya akhir-akhir ini, - tentu saja, setelah mencoba bernafas di tengah-tengahnya - membuat saya sedikit atau banyak ingin menyimpulkan. Yah, membuat "peta". Yang sedang dialami sekarang adalah, sedang merangkai bersama, kemana kehidupan setelah "mati"/musnah.  

Politik, kepercayaan, ekonomi, bahkan romansa SMA para ABG, sedang mengalami gejolak yang cukup "memusingkan" sekarang. 

Ibarat naik roller coaster, kita sedang berada di tikungan-tikunggan curam saat ini. 

Ibarat orang yang sedang naik wahana roller coaster, tentunya kita terbiasa berfikir dengan mindset bahwa setelah ini semua akan baik-baik saja. Kita akan mendarat dengan selamat di bawah sana, dengan orang-orang yang menunggu kita. 

Namun, itulah permasalahannya. 

Pernahkah kita berfikir, kemana kita akan mendarat setelah ini?

Itu sebenarnya adalah permasalahan krusial seseorang yang sedang naik roaller coaster. Apakah kita benar-benar akan mendarat di sana..?

Seseorang bisa saja loncat tiba-tiba, kalau itu yang dia inginkan. Atau berdo'a. Atau menikmati saja.

Tapi, di luar itu semua, tentu semua orang menginginkan sebuah  "safety landing".  :)

(Tentunya semua mengharapkan safety landing setelah ini). :)

Tentang dunia, dan kemungkinan Safety landing itu.

Kemungkinan, semua hal yang telah terjadi; orientasi, dsb dari "Penerbangan peradaban" kita saat ini, memang tidak 'memungkinkan' kita mendapat penerbangan yang 'aman-aman' saja. 

Turbulensi adalah konsekuensi dari pilot dan awak yang tidak bisa menyeimbangkan penerbangan, bukan..? Turbulensi. Mari kita berdo'a. Bahwa pilot kita adalah orang yang cerdas. Meskipun maskapai dan pilot yang kita pilih sebelumnya mungkin main-main saja dengan kita.

Permasalahannya..?

Bagian dimanakah kita dari penerbangan yang telah turbulensi itu..?

Choose your seat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun