Mahasiswa semester 5 Program Studi Akuntansi UNIPMA Madiun ( Universitas PGRI Madiun), Yuyun Anis Setyowati lolos mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Angkatan 3 di perguruan tinggi Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong,Papua Barat Daya.
Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) adalah program mobilitas mahasiswa selama satu semester yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di kampus lain di Indonesia dan menjalin persahabatan lintas budaya. Selain itu, program ini juga memberikan pengalaman baru dalam nilai-nilai kebinekaan seperti keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan, dan bahasa.
Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) diselenggarakan di setiap semester ganjil dan terbuka untuk mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia baik swasta maupun negeri.
Berbeda dari kegiatan MBKM sebelumnya PMM ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu kegiatan modul nusantara di setiap minggunya. Modul Nusantara merupakan rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang keberagaman, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial.
Untuk kontribusi sosial sendiri pada kegiatan modul nusantara hanya dilakukan 1 (satu) kali pada saat akhir kegiatan,bertujuan untuk memberi dampak sosial kepada masyarakat setempat.
Pada kesempatan ini Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (Unimuda Sorong) memilih Kampung Fafanlap yang terletak di Kabupaten Raja Ampat sebagai lokasi tempat berlanngsungnya kegiatan ini
Video Kontribusi Sosial Literasi SMP
Saya terpilih di bagian kelompok Literasi SMP Negeri 4 Raja Ampat yang mengusung konsep kontribusi sosial dengan focus pada edukasi mencuci tangan sesuai standar WHO. Mungkin terkesan sederhana bagi masyarkat diluaran sana mengenai kegiatan ini karena seharusnya rata rata seusia mereka adalah waktu dimana memilih antara bersekolah di SMA atau SMK sebagai bekal melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi tapi malah mendapat program yang bisa dikatakan orang biasa pun bisa melakukannya tanpa diberi tahu.Namun perlu diketahui bahwa mecuci tangan sesuai staandart WHO dipilih untuk memberikan focus pada standar global yang diakui dan telah teruji keefektifannya.Hal ini juga sebagai bagian dari upaya menyosialisasikan norma-norma kesehatan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari -- hari.Dengan demikian,kegiatan ini bukan hanya menjadi momen edukasi singkat ,tetapi juga bagian dari perubahan budaya hidup menuju pola hidup sehat yang berkelanjutan.
Seluruh mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang terlibat langsung dalam pelaksanakan kegiatan yang dimulai dengan menyiapkan dan merancang seluruh rundown kegiatan hingga terjun ke sekolah sebagai panitia dan pengisi acara KS ini.Pada kegiatan berlangsung ternyata siswa cukup senang dan menikmati kegiatan dari kami, dan saya di percaya sebagai peraga untuk mencontohkan langkah-langkah mencuci tangan dengan benar yang mana ada materi edukasi sedikit dari rekan saya kelompok , sebelum mencuci tangan sesuai standart WHO siswa kami ajak untuk cap tangan menggunakan cat air lalu di tempel di banner,karena merasa tangan nya kotor siswa pun kami ajak untuk mencuci tangan sesuai dengan materi apa yang di sampaikan sebelumnya.
Kontribusi sosial berjalan dengan lancar dan sukses dan tidak lupa pada akhir kegiatan kami menyempatkan mengambil dokumentasi bersama ,kami juga memberi sebuah bingkisan yang berisi sabun cuci tangan kepada mereka agar dapat digunakan dirumah masing masing.
