Implementasi Pembelajaran Bahasa Inggris pada Kurikulum Merdeka pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk membuka wawasan yang berkaitan dengan diri sendiri, hubungan sosial, kebudayaan, dan kesempatan kerja yang tersedia secara global yang akan membantu peserta didik dalam rangka menyiapkan pribadi sebagai pembelajar sepanjang hayat yang memiliki profil pelajar Pancasila seperti beriman dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global. Profil ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris umum, karena pembelajarannya yang bersifat dinamis dan fluid, yaitu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat dalam pemilihan teks atau jenis aktivitas belajarnya melalui materi teks tertulis, visual, teks oral, maupun aktivitas-aktivitas yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar dengan system pembelajaran intrakurikuler yang beragam dengan mengoptimalkan konten dengan tujuan agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi yang dipelajari. Oleh karena itu, seorang pendidik dituntut mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Disamping itu guru dituntut imajinatif dalam memanfaatkan berbagai media yang dapat diakses di internet, salah satunya adalah media sosial. Di antara banyak pilihan media sosial yang bisa dimanfaatkan sebagai konten dalam pembelajaran. TikTok adalah salah satu yang dapat digunakan untuk menampilkan konten video singkat yang dapat menarik siswa untuk mempelajari materi pembelajaran.
Dilansir dari OMBUDSMAN pada Senin, 23/03/2020 menyebutkan bahwa penanganan pembelajaran juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial seperti telegram, Whatsapp (WA), zoom meeting, google meet atau platform media sosial lainnya sebagai sarana belajar agar siswa dapat belajar di pada saat yang sama memang terlepas dari kenyataan bahwa mereka sudah siap. Aplikasi TikTok adalah sebuah platform video musik jejaring sosial Tiongkok yang diluncurkan pada September 2016. Aplikasi tersebut membolehkan para pemakai untuk membuat video musik pendek mereka sendiri. Sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, TikTok mengukuhkan diri sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh, tepatnya 45,8 juta kali. Angka itu mengalahkan aplikasi umum seperti YouTube, WhatsApp, Facebook Messenger, dan Instagram. (Aji et al., 2018).
Berdasakarkan latar belakang tersebut, Penulis selaku guru bahasa Inggris di SMK Negeri 1 Klaten berupaya untuk meningkatkan motivasi kemampuan berbicara Bahasa Inggris dengan efisien dan menyenangkan adalah dengan menggunakan media yang tak jauh-jauh dari dunia anak jaman sekarang, yaitu memanfaatkan aplikasi Tiktok. Meskipun mata pelajaran bahasa Inggris diwajibkan, banyak siswa yang tidak begitu berminat untuk mempelajarinya karena mereka beranggapan bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang sulit dipahami dan dipraktekkan. Maka dari itu, penulis memilih menggunakan aplikasi TikTok sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi kemampuan berbicara atau speaking in English
Menurut Tarigan (2008:14) dalam bukunya yang berjudul Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, menjelaskan bahwa berbicara merupakan kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan dan menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaan. Oleh sebab itu perlu penggunaan media sosial yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara terutama pembelajaran Bahasa Inggris yaitu Tiktok.
TikTok adalah salah satu platform video yang sering digunakan orang untuk merekam video mereka di ponselnya dengan durasi cukup singkat dari 15 detik sampai 1 menit dan platform ini juga menjadi aplikasi yang sedang trending saat ini. Terlebih lagi banyak orang yang sudah menggunakannya karena sangat menyenangkan sehingga TikTok mulai banyak digunakan oleh orang Indonesia. Bahkan, pada Desember 2019 Kementerian Pendidikan Indonesia telah memberikan pemikiran yang aneh yang dapat membuat orang-orang ceria dalam menghafal, lebih tepatnya menggunakan aplikasi TikTok sebagai pembelajaran di kurun waktu dunia. Ada bagian dari instruksi yang dapat dipelajari seseorang dari mempelajari informasi umum tentang sekolah atau kuliah juga ada. TikTok pun sudah biasa mengupdate
Berdasarkan pengamatan penulis, Tiktok sangat digemari oleh kalangan muda termasuk siswa SMK Negeri 1 Klaten, Tiktok sangat mudah dalam penggunaannya, durasi yang disajikan juga dibatasi 60 detik, 30 detik dan 15 detik untuk rekaman sehingga aplikasi ini paling cocok untuk penyajian informasi secara singkat dan padat. Sabna Az-zahra (2021) dalam penelitiannya yang berjudul Tiktok dapat Mengembangkan Keterampilan Berbicara Ditinjau dari Kebiasaan Merepetisi dan Penambahan Diksi, menjelaskan bahwa TikTok dapat digunakan saat berkomunikasi dengan orang lain melalui kebiasaan merepetisi dan penambahan diksi, sehingga media sosial TikTok dapat mengembangakan keterampilan berbicara pada anak.
Penggunaan aplikasi ini, penulis menyelaraskan dengan kompetensi dasar yang diajarkan dan untuk kali ini penulis memilih materi mengenai: Making Suggestion, Making Request, dan Giving Instruction. Setiap siswa diminta membuat video berisi ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya, ajakan untuk menjauhi narkoba, ajakan untuk tolong menolong; atau video TikTok yang berisi permintaan seperti meminta bantuan, tidak mengganggu teman yang sedang belajar, mengerjakan suatu pekerjaan, atau video TikTok yang sifatnya memberikan instruksi seperti memberikan petunjuk cara menggunakan mesin cuci, memberikan arah jalan menuju minimarket, memberikan penjelasan cara mengerjakan suatu tugas. Video dibuat dengan durasi pendek (maksimal 30 detik) dalam bahasa Inggris kemudian diminta diaploud pada akun TikTok kelas. Setelah itu guru memberikan penilaian dengan melihat video TikTok melalui akun Tiktok kelas, ternyata hasilnya luar biasa, video yang dibuat siswa sangat bervariatif, kreatif dan menggunakan bahasa Inggris yang cukup jelas, jelas pengucapannya dan benar dalam pemilihan kata. Penulis berharap selain membuat video Tiktok untuk tugas pembelajaran, maka ketika membuat konten yang lain supaya membuat yang menarik namun tetap memberikan manfaat dan menghibur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H