Mohon tunggu...
yuyun kholifah
yuyun kholifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - public health

jadikan harimu penuh makna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KIA

20 Juni 2021   18:00 Diperbarui: 20 Juni 2021   18:03 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Infancy is an important period in the process of human growth and development. Development and growth at that time determine the success of children's growth and development in the next period. Mothers under five class is a class where mothers with children aged between 6 months to 1 year discuss together, exchange opinions, exchange experiences regarding the fulfillment of health services, nutrition, and stimulation of growth and development, guided by a facilitator using the MCH handbook. , it is very necessary to teach mothers about the detection of growth and development of toddlers through the implementation of the Toddler Mother Class (KIB) program. Kata Kunci : Kelas Ibu balita, MP-ASI  

PENDAHULUAN

Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko untuk terkena berbagai macam gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian (Kemenkes RI, 2016) Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 44/10.000 Kelahiran Hidup. Bila dihitung secara sistematis, berarti dalam setiap jam terjadi 22 kematian balita di Indonesia, suatu jumlah yang tergolong fantastis untuk ukuran di era globalisasi. 

Permasalahan yang terkait dengan pemenuhan gizi balita yang paling umum adalah kurang energi protein. Klasifikasi pada balita meliputi: stunting (tubuh pendek), kurus, dan gizi buruk (Proverawati, 2010). World Health Organisation (WHO) menyatakan bahwa Malnutrisi dapat menyebabkan terjadinya penyakit tidak menular yang berhubungan dengan pengaturan makan. 

Masalah gizi di Indonesia mengakibatkan lebih dari 80% kematian anak. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berupaya untuk mengatasi masalah gizi pada balita melalui penyelenggaraan program-program kesehatan yang dilaksanakan oleh dinas kesehatan. Pelaksanaan program melalui Puskesmas, dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun petugas gizi, dengan dukungan pemerintah setempat dan dibantu oleh kader kesehatan. 

Programprogram tersebut diantaranya: Posyandu, program pelatihan Pemberian Makanan Bayi-Anak (PMBA), dan Kelas Ibu Balita (KIB). (Kemenkes RI, 2016). Masa balita merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang manusia. Perkembangan dan pertumbuhan di masa itu menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya. (Dwijayanti, 2011). 

Kelas ibu balita merupakan salah satu kegiatan di masyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suami dan keluarga melalui kegiatan belajar bersama untuk mempersiapkan ibu dalam perawatan kesehatan anak sesuai standar. Kelas Ibu Balita ini telah dilaksanakan pada beberapa provinsi di Indonesia dan telah diterima secara nasional untuk dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan setempat. 

Kelas ibu balita dibagi berdasarkan kelompok umur balita yaitu 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi, dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator dengan menggunakan buku KIA. 

KIB merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas dengan anggota beberapa ibu yang mempunyai anak balita (usia 0-5 tahun) dibawah bimbingan satu atau beberapa fasilitator (pengajar) dengan memakai buku KIA sebagai alat pembelajaran (Kemenkes RI, 2016). Tujuan Kelas Ibu Balita (KIB) yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, merubah sikap dan perilaku ibu balita tentang kesehatan balita, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Manfaatnya adalah bagi ibu balita dan keluarganya, KIB merupakan sarana untuk mendapatkan teman, bertanya dan memperoleh informasi penting yang harus dipraktekkan. Bagi petugas kesehatan penyelenggaraan kelas ibu balita, anak dan keluarganya serta dalam menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta keluarganya dan masyarakat. 

Keberhasilan dari program Kelas Ibu Balita (KIB) dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti fasilitator yang sudah mendapatkan pelatihan kelas ibu balita, sarana dan prasarana yang ada kemudian motivasi dari sasaran KIB yaitu para ibuibu yang memiliki balita sesuai pengelompokan usia balita dan kemudian mengelompokkannya jadi kelompok usia 0 - 1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun