5)Mengetahui sesuatu yang belum diketahui oleh siswa.
6)Memperhatikan secara seksama apa yang diminta oleh guru.
7)Mengembangkan pertanyaan yang berasal dari siswa untuk menyegarkan wawasan siswa.
Peran guru adalah sebagai pembimbing dan penilai kemampuan berfikir siswa. Dengan mengajukan pertanyaan dapat membuat siswa untuk mengetahui dan memahami macam-macam teori, dan bisa mendorong siswa untuk menambah wawasan yang semakin luas.
4.Masyarakat belajar (learning community)
Metode masyarakat belajar (learning community) adalah hasil belajar yang diperoleh melalui kerja sama. Seorang pendidik dalam pembelajaran kontekstual (CTL) selalu menggunakan metode belajar secara berkelompok yang beranggotakan siswa-siswa dengan berbagai macam. Dalam artian siswa yang cerdas membimbing siswa yang kurang mampu, siswa yang berpengetahuan memberikan ilmu kepada siswa yang belum berpengetahuan, dan seterusnya.
5.Pemodelan (modelling)
Di sebuah kegiatan belajar diperlukan model sebagai role untuk ditiru oleh siswa. Model yang diberikan guru dapat berupa cara pelafalan dalam bahasa asing, menggiring atau menendang bola dalam sebuah olahraga, atau guru juga bisa mengajarkan untuk membuat sebuah kerajinan.
Dalam pepatah Jawa, makna guru yaitu digugu lan ditiru, jadi guru menjadi model dengan tujuan agar dicontoh dan ditiru oleh anak didiknya. Apa saja yang dikerjakan oleh guru, akan menjadi contoh bagi peserta didiknya.
6.Refleksi (reflection)
Refleksi yaitu cara untuk memeriksa, menelaah, dan menilai apa yang sudah dipelajari. Penerapannya yakni pada saat akhir kegiatan belajar mengajar, guru memberikan sisa waktu untuk menyampaikan sebuah evaluasi terhadap siswa dengan cara menyatakan secara langsung kepada siswa tentang apa yang sudah dipahami selama kelas berlangsung, kesan dan pesan siswa dalam kegiatan pada saat itu, diskusi, dan hasil karyanya.