2.Kelemahan CTL
a)Pembelajaran ini membutuhkan banyak waktu agar siswa bisa memahami materi secara komprehensif.
b)Karena bukan lagi sebagai pusat pengetahuan dalam CTL, guru harus berusaha lebih keras dalam membimbing.
c)Siswa harus terus mengalami kegagalan agar menemukan hubungan yang ideal antara subjek dan kehidupan sehari-hari karena mereka sering melakukan kesalahan.
d)Sulit untuk memilih pengetahuan atau sumber belajar bagi siswa di dalam kelas, karena setiap siswa memiliki keunikan dalam kemampuannya masing-masing.
e)Siswa yang pasif akan kesulitan mengejar ketertinggalan karena ketidaksamaan antara siswa yang mempunyai kemampuan di atas dan di bawah rata-rata. Ini dikarenakan keaktifan menjadi poin penting dalam proses belajar model kontekstual.
f)Jika guru tidak sanggup mengatur keadaan kelas, akan berakibat suasana kelas yang ricuh dan tidak kondusif.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dan pengajaran kontekstual, juga dikenal sebagai CTL memiliki banyak keuntungan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. CTL membantu siswa memahami relevansi materi di dunia nyata dengan mendorong siswa agar menghubungkan pelajaran dengan situasi nyata. Namun, ada kelemahan CTL. Agar siswa dapat memahami materi secara mendalam, proses belajar dengan metode ini butuh durasi yang lebih lama Selain itu, keadaan belajar dapat menjadi buruk jika kelas tidak dikelola dengan baik.
Secara keeseluruhan, CTL adalah pendekatan pembelajaran yang kaya dan bermanfaat, namun, untuk mengatasi masalah yang muncul, itu memerlukan strategi yang efektif dan waktu yang cukup
G.Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual
Tindakan yang harus dilakukan seorang guru untuk melaksanakan pembelajaran kontekstual dikenal dengan strategi pembelajaran kontekstual. Crawford mengklaim ada lima teknik atau proses pembelajaran kontekstual REACT, yakni: